Lumajang, Jatim Hari Ini - Kue Lebaran selalu berkesan dan istimewa, terutama Nastar. Mulai dari aroma hingga rasanya yang akan membuat setiap orang rindu pada suasana Lebaran.
Salah satu kue kering yang menjadi primadona adalah nastar. Nastar selalu disajikan dan menjadi favorit yang selalu ada saat sedang berkunjung ke rumah teman dan keluarga saat Lebaran.
Nastar sendiri berasal dari Bahasa Belanda, yaitu "Ananas" yang berarti nanas dan "Tart" yang berarti kue.
Di Tiongkok, kue kering ini dikenal dengan nama "Ong Lal" sebagai kudapan favorit di setiap perayaan tahun baru bagi masyarakat Tionghoa.
Menurut sejarah, Nastar dikenal sebagai kue yang melambangkan kemakmuran. Warna kuning bulat, diyakini orang Tionghoa dengan sebutan "Buah Pir Emas" yang berarti sumber kekayaan dan keberuntungan.
Jatimhariini.co.id berkesemptan bertemu dengan Fitri Zul Haida yang biasa dipanggil Aida, pemilik usaha rumahan Dapur Maknis yang setiap tahunnya mendapatkan pesanan Nastar di moment lebaran.
"Nastar setiap tahunnya saya selalu dapat pesanan dari dalam kota dan luar kota, dan kue kering ini yang selalu banyak orderan karena dari selai nanas saya produksi sendiri semuanya bahan juga saya garap sendiri, setiap tahun kurang lebih ada saya bikin hampir 100 kg," ungkap Aida pada jatimhariini.co.id.
Dapur Maknis sudah hampir lima tahun berbisnis kue kering Nastar di Lumajang, peminatnya pun juga sangat banyak.
Resep Kue Nastar Dapur Maknis
Dalam kesempatan ini Dapur Maknis membagi resep kue Nastar miliknya, yaitu.
Bahan :
Adonan Kue:
- 150 g mentega
- 100 g margarin
- 20 g susu bubuk fullcream
- 2 butir kuning telur ayam
- 80 g gula bubuk, saring
- 300 g tepung terigu protein rendah
- 50 g tepung maizena

Artikel Terkait
Sego Srimben, Kuliner Lumajang Sebagai Ungkapan Syukur Atas Kesuburan dan Kekayaan Alam
Ini 4 Kuliner Bakso di Sidoarjo, Dengan Keunikannya Masing-masing
Kuliner Ramadhan: Resep Es Lumut Viral, Ide Jualan Buat Takjil Simpel dan Seger, Banyak yang Suka