Madiun, Jatim Hari Ini - Monumen Kresek Madiun adalah sebuah monumen yang terletak di Kota Madiun, Jawa Timur, Indonesia.
Monumen peninggalan sejarah dengan luas 3,3 hektar ini, berada 8 km ke arah timur dari Kota Madiun, tepatnya berada di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Monumen ini dibangun tahun 1987 dan diresmikan pada tanggal 10 Juni 1991 oleh Gubernur Jawa Timur, Soelarso.
Baca Juga: Ramaikan Event Festival Gandrung Sewu Banyuwangi 2023, Ada Stand Kuliner hingga Kaos Omprog Gandrung
Monumen Kresek Madiun didirikan untuk mengenang peristiwa bersejarah yang terjadi pada 18 September 1948, yaitu pembantaian terhadap para anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) yang terjadi di daerah Kresek, Madiun.
Peristiwa tersebut terjadi setelah terjadinya pemberontakan G30S/PKI di Jakarta pada tahun 1965.
Pada saat itu, sejumlah anggota PKI yang berada di Madiun melakukan pemberontakan dengan tujuan merebut kekuasaan. Namun, pemberontakan tersebut berhasil diredam oleh pemerintah dan pasukan militer.
Baca Juga: Festival Gandrung Sewu Banyuwangi 2023: Ada Stand Kuliner hingga Kaos Omprog Gandrung
Sebagai pengingat akan peristiwa tersebut, pemerintah setempat membangun Monumen Kresek Madiun di lokasi tempat terjadinya pembantaian.
Monumen ini memiliki desain yang unik, dengan menampilkan patung yang melambangkan terjadinya pembantaian serta patung anak-anak yang menjadi korban dari keganasan peristiwa 1948 yang menuntut bela kepada pemerintah RI agar menumpas kegiatan PKI di Madiun.
Patung di Monumen Kresek merupakan patung Musso sang pemimpin pemberontakan PKI dengan membawa pedang yang digunakan untuk memenggal kepala Kyai yang dikenal dengan nama Husen, Kyai Husen adalah seorang Kyai yang arif dan bijak, beliau juga sebagai anggota DPRD Madiun tahun 1948.
Baca Juga: Usai Kongres di Meksiko Tentang Penemuan 'Mayat Alien', Jaime Maussan Kini Ditentang Banyak Pihak
Monumen Kresek Madiun menjadi salah satu tempat wisata sejarah yang populer di Kota Madiun. Banyak wisatawan yang datang untuk melihat dan mengenal lebih jauh tentang peristiwa bersejarah tersebut.
Selain itu, monumen ini juga menjadi tempat untuk mengenang dan menghormati para korban pembantaian yang telah gugur dalam peristiwa tersebut.***
Artikel Terkait
Atraksi Sembur Api Master Limbad di Madiun Gagal, Jenggot Terbakar, Dokter Ungkap Kondisi Terkini
Jadwal Konser Besar di Jawa Timur Selama September 2023, Ada Tulus di Madiun hingga Rizky Febian di Surabaya
Forum Konsultasi Publik : Raperda Pajak Daerah dan Retribusi Madiun Sesuai Undang-undang Nomor 1 TaTahun 2022