Kediri, Jatim Hari Ini - Kementerian Hukum dan HAM mengesahkan Kesenian Tiban milik Kabupaten Kediri.
Mungkin bagi masyarakat di luar Kabupaten Kediri, masih belum tahu Kesenian Tiban dan bagaimana sejarahnya.
Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DK4) Imam Mubarok menjelaskan, sejarah kemunculan Tiban secara turun temurun menjadi cerita rakyat dan dimulai di masa Kerajaan Kadiri.
Pada saat itu berkuasa seorang raja yang otoriter. Sang raja ingin disebut dewa. Dia adalah Raja Dandang Gendis atau Kertajaya dengan nama Kerajaan Katang Katang.
Sang Raja menuntut rakyat menurut perintahnya dan membuat ketakutan. Wilayah kerajaan Kediri mempunyai empat kademangan yaitu, Kademangan Ngimbang, Megalamat, Jimbun dan Ceker.
Baca Juga: Kabar Gembira! Kemenkumham Sahkan Kesenian Tiban Milik Kabupaten Kediri
Sebelum diperintah raja yang otoriter keadaan masyarakat makmur, segala masalah diselesaikan secara gotong royong. Masyarakat yang lebih dahulu panen membagi kepada para tetangga. Namun setelah Kertajaya berkuasa, keadaan berubah.
Kerajaan yang semula dalam keadaan makmur, lumbung-lumbung desa penuh padi berangsur-angsur menipis cenderung habis.
Hal ini terjadi karena kemarau berlangsung sangat panjang. Para petani menganggur karena sawahnya tidak dapat diolah, sungai-sungai mengering. Musim kemarau seakan-akan tidak ada selesainya.
Segala upaya sudah diusahakan untuk mendapatkan air, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengairan, yang didapat hanya sebatas kebutuhan minum dan kebutuhan dapur.
Kemudian diceritakan, Raja Kertajaya yang menganggap sebagai dewa akhirnya mampu dikalahkan oleh Ken Arok / Ken Angrok pendiri Kerajaan Tumapel.
Untuk itu para demang bermusyawarah dengan para pinisepuh, beberapa usul, saran dan pendapat, untuk menebus 'kutukan' kekeringan tersebut. Rakyat Ngimbang dengan sisa hartanya sedikit diberikan untuk digunakan sebagai syarat pelaksanaan upacara.
Bagi yang masih mempunyai padi dimohon memberikan seikat, dan bagi yang memiliki lembu membawa pecutnya sebagai lambang kekayaannya.
Setelah semua siap, kemudian rakyat berkomunikasi dengan kekuatan supranatural. Memohon pengampunan kepada kekuatan Yang Lebih Tinggi.
Artikel Terkait
Pemkot Kediri Beri Pembinaan ke Tutor Qur'an Massive untuk Asah Skil Mengajar
5 Tim Ajudikasi PTSL Dilantik, Ini Target Kepala Kantor BPN/ATR Kabupaten Kediri
Kabar Gembira! Kemenkumham Sahkan Kesenian Tiban Milik Kabupaten Kediri