• Jumat, 29 September 2023

Melihat Tradisi Nyadran di Kota Mojokerto, Begini Prosesi dan Tujuannya

- Jumat, 10 Maret 2023 | 16:12 WIB
Tradisi Nyadran di Kota Mojokerto. (Pemkot Mojokerto)
Tradisi Nyadran di Kota Mojokerto. (Pemkot Mojokerto)

Mojokerto, Jatim Hari Ini - Masyarakat di Kota Mojokerto masih mempertahankan tradisi nyadran.

Seperti yang terlihat di Lingkungan Kemasan, Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.

Warga di sana secara turun menurun melakukan tradisi nyadran setiap tahun.

Baca Juga: Mengenal Barongan Warak dari Blitar, Berikut Asal Muasal dan Penciptanya

Tahun ini, tradisi nyadran digelar pada Kamis (9/3/2023).

Tradisi nyadran juga dikenal sebagai ruwah desa atau dusun.

Lurah Blooto, Wahyudi menceritakan, tradisi ini digelar sebagai salah satu wujud syukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Baca Juga: 4 Benda Cagar Budaya di Magetan Hilang, Berikut Peninggalan Zaman Kerajaan Hindu yang Dicuri

Kemudian tujuannya untuk kirim doa untuk leluhur yang sudah berjasa membuka Lingkungan Kemasan.

Juga untuk mendoakan para pemimpin. Mulai dari tingkatan RT/RW hingga Presiden agar selalu diberikan kelancaran dalam memimpin wilayahnya.

Untuk prosesinya, warga membawa tumpeng dengan berbagai ukuran. Tumpeng nasi dan lauk itu hingga setinggi 1,5 meter dan seberat 75 kilogram.

Baca Juga: Keren! Ini Alasan Reog Ponorogo Masuk Top 10 Event Nasional

Tumpeng nasi putih dilengkapi urap-urap, juga lauk pauk seperti bandeng atau mujaer.

Ada juga yang membawa tumpeng tumpeng serabi.

Halaman:

Editor: Fitroh Kurniadi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X