Lumajang, Jatim Hari Ini - Pembangunan hunian tetap (huntap) bagi warga korban gempa di Kecamatan Tempursari dan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, kini sudah dalam proses. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengatakan tim teknis sudah melakukan verifikasi dan validasi data terhadap penerima penyintas huntap. Untuk tim teknis sendiri, terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), DPKP, DPUTR, Tenaga Teknis, serta Tenaga Administrasi. "Mulai tanggal 23 Februari kemarin, terdapat 10 tim sudah melakukan asesmen guna pencocokan data penerima huntap agar nanti benar-benar valid. Serta, kami dan warga terdampak dapat merancang rencana anggaran biaya (RAB) teknis secara bersama-sama," ucapnya pada jatimhariini.co.id, Rabu (2/3/2022). Untuk tahap pelaksanaan, dijelaskannya, prioritas utama bagi rumah dengan kategori rusak berat yang belum diperbaiki bakal dikerjakan terlebih dahulu. "Dilaksanakan secara kontraktual dan atau swakelola dengan prinsip pemberdayaan masyarakat," terang dia. Saat ditanya, bagi warga yang terdampak gempa, apakah biaya perbaikan rumah mereka secara mandiri bakal diganti. Patria menegaskan pemerintah pasti mengganti biaya perbaikan atau pembangunan rumah yang telah diperbaiki, tetapi harus sesuai dengan kategori kerusakan, baik berat, sedang, ringan. Kemudian, apabila penerima bantuan sudah memperbaiki rumah dengan nominal kurang dari dana bantuan, maka mereka harus membelanjakan sisa uang sesuai RAB. "Ini dana bantuan stimulan. Semoga bisa dimanfaatkan secara efektif dan efisien," pungkasnya. Untuk proses pembangunan rumah huntap ini menggunakan dana stimulan dengan anggaran per-KK kategori kerusakan Berat Rp 50 juta, Sedang Rp 25 juta, dan Ringan Rp 10 juta. Dananya bersumber dari Dana Siap Pakai (DSP) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebesar Rp 29,37 Miliar. (ted/fit)