Jatim Hari Ini - Pendidikan bukan hanya ada di sekolah saja tetapi pendidikan itu bisa dengan membimbing dan mengarahkan anak kepada norma-norma agama dan adab sopan santun dalam kehidupannya nanti di masyarakat.
Dengan bimbingan dan pengarahan yang baik dari orang tua terhadap anak sejak usia dini, maka diharapkan setelah dewasa nanti segala tindakannya akan selalu didasari dengan nilai-nilai agama.
Sekarang ini banyak sekali para orang tua yang kurang memperhatikan dan mengarahkan anaknya, justru mereka sibuk dengan kepentingannya sendiri sehingga lupa dengan kewajibannya sebagai orang tua yang sangat dibutuhkan oleh seorang anak.
Baca Juga: Pasrujambe Lumajang Jadi Desa Wisata, Suguhkan Berbagai Paket Wisata, Ada Edukasi Hingga Religi
Ada 3 peran orangtua dalam mendidik anak-anaknya. Seperti dikutip dari laman Sahabat Keluarga Kemendikbud RI, 3 peran orangtua tersebut yaitu:
1. Orangtua sebagai trainer
Bahasa umum, trainer adalah orang yang yang memberikan pelatihan berupa pengetahuan dan keterampilan.
Ternyata peran ini sangat cocok bagi orangtua untuk mendidik anak terutama saat
anak berusia 1-7 tahun. Di usia tersebut saat yang tepat memberikan pondasi kehidupan berupa pengetahuan dan keterampilan dasar.
Misalnya pengetahuan mengenai perilaku atau nilai-nilai yang baik maupun yang buruk. Bisa pula dengan mengajarkan anak tentang toilet training.
Peran orangtua ialah memberikan detail, cara yang baik bagaimana buang air.
2. Orangtua sebagai coach
Arti dari coach sendiri yakni orang yang membantu seseorang mencapai tujuannya dengan memaksimalkan potensi dari dirinya.
Seorang coach/pelatih ini akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Orangtua menjadi coach saat si anak berada pada usia 8-21 tahun.
Walaupun ditujukan pada anak-anak remaja, ilmu coaching bisa diterapkan pada usia anak berapapun. Pada peran ini, orangtua memaksimalkan potensi yang ada dalam diri anak untuk mencapai tujuan tertentu.
Untuk bisa memaksimalkan potensi diri anak, tentu orangtua harus mengetahui dan bisa menggali potensi yang dimiliki anaknya. Ketika mencapai usia 15 tahun, anak sudah menginjak kedewasaan.
Artikel Terkait
Skripsi Tak Lagi Jadi Syarat Kelulusan Mahasiswa S1, Inilah Peraturan Baru dari Menteri Pendidikan
Kemendikbudristek keluarkan Permendikbudristek Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Pendidikan
Ubah Sistem Pendidikan Lebih Asyik, Wali Kota Kediri Tegaskan Sabtu dan Minggu Libur, Tidak Boleh Ada PR