Usia tujuh tahun merupakan awal anak memasuki jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD), dimana sebelumnya anak mendapat bekal stimulasi pada setiap aspek perkembangan pada jenjang Taman Kanak-kanak (TK). Pada momen awal masuk Sekolah Dasar anak perlu beradaptasi terhadap lingkungan belajar yang baru, tidak jarang anak merasa kurang nyaman sehingga pembelajaran yang disampaikan kurang maksimal. Masalah selanjutnya yang sering ditemui pada anak awal masuk Sekolah Dasar adalah anak belum hafal bentuk huruf atau angka bahkan belum memahami konsep bilangan dan lambang bilangan, hal tersebut sangatlah wajar karena anak masih pada tahap belajar konkret. Menurut seorang filsuf, ilmuwan, sekaligus psikolog ternama bernama Jean Piaget anak usia tujuh tahun mulai memasuki tahap operasional konkrit. Bagaimana ciri tahap operasional konkrit? Pemikiran operasional konkret mencakup penggunaan operasi. Penalaran logika menggantikan penalaran intuitif, tetapi hanya dalam situasi konkret. Kemampuan untuk mengklasifikasikan sesuatu sudah ada, tetapi belum bisa memecahkan problem-problem abstrak. Hal tersebut mengartikan bahwa anak pada usia tersebut dapat belajar pada situasi konkret, sedangkan huruf dan angka merupakan hal yang abstrak. Perlu adanya peran guru untuk membuat inovasi pembelajaran. Guru dapat mengembangkan metode atau media pembelajaran yang dapat membantu anak belajar secara konkrit. Media GERTAK (Gerbong Taktis) merupakan media pembelajaran berbentuk papan persegi panjang, terdapat lintasan untuk memasukan gerbong angka/huruf/gambar, selain itu juga dilengkapi dengan kartu soal dan pohon hitung. Media pembelajaran ini diciptakan untuk mengenalkan huruf, bilangan dan lambang bilangan serta belajaran operasi matematika lainnya. Desainnya menarik agar anak senang saat belajar. Media pembelajaran ini diciptakan dengan merujuk 5 prinsip metode Montessori. Pertama, pembelajaran eksperimensial artinya menstimulasi anak agar belajar secara langsung dan aktif, tidak hanya duduk diam lalu sekedar menghafalkan materi. Anak dapat belajar sambil bermain menyusun huruf atau bilangan pada papan yang tersedia. Kedua, Guru menciptakan Media GERTAK (Gerbong Taktis) agar anak memahami materi pengenalan huruf dan lambang bilangan dengan konkrit serta menyenangkan. Ketiga, Pemilihan warna-warna dasar untuk meningkatkan konsentrasi anak BIRU : untuk huruf konsonan, MERAH : untuk huruf vokal. KUNING : untuk angka serta untuk pemilihan bahan media GERTAK (Gerbong Taktis) menggunakan media kain flannel untuk memberi pengalaman sensoris pada anak karena anak bisa menyentuh tekstur dari huruf yang timbul. Keempat, One-on-one lesson artinya media GERTAK (Gerbong Taktis) bisa digunakan untuk pembelajaran secara individu. Kelima, media ini dapat digunakan secara berkelompok agar anak dapat belajar mengantri dan juga kerja sama. Cukup mudah untuk menggunakan media pembelajaran ini, setelah anak dikondisikan guru mempersilahkan anak maju mengambil kartu soal, setelah itu guru memberi instruksi untuk menjawab tugas pada kartu soal. Apabila anak mendapat kartu soal berbunyi “susunlah huruf a sampai z” maka tugas anak adalah memasang dan menyusun gerbong huruf pada papan lintasan dengan urut. Kartu soal dapat dirancang sesuai kebutuhan. Hasilnya anak-anak lebih senang belajar menggunakan media GERTAK dibandingkan hanya belajar dari buku. (*/fit) *Penulis: Diansa Sandy Pawukir, S.Pd