Probolinggo, Jatim Hari Ini - Festival Kesenian Nigeren Konnah (tempoe doeloe), yang digagas oleh Pokmas Sriti Mandiri Kelurahan Kanigaran, Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo digelar di Taman Maramis. Pagelaran dibuka oleh Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, Minggu (27/11/2022) malam. Pagelaran dengan konsep merawat dan melestarikan kesenian tradisional Kelurahan Kanigaran ini tujuannya untuk memperkenalkan berbagai macam kesenian tradisional, memasarkan produk hasil kesenian, mempromosikan kuliner tempo dulu, membangun jiwa seni serta memupuk kecintaan akan seni budaya tradisional bagi generasi milenial. Kedatangan Wali Kota disambut dengan penampilan hadrah Assyifa dari SD Kanigaran 1 dan Kelabang Songo Gludhug Keng Tak Ojhen. Festival Nigeren Konnah diikuti sebanyak 150 orang pelaku kesenian dan pelaku UMKM di wilayah Kanigaran. Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin menyampaikan, bahwa sebagai kota yang multikultural, Kota Probolinggo menyimpan kekayaan seni dan budaya lokal yang tentunya harus dilestarikan agar tidak hilang tergerus derasnya arus globalisasi. “Kita sebagai generasi penerus bangsa harus tetap mempertahankan dan melestarikan seni dan budaya lokal yang merupakan identitas atau jati diri masyarakat Kota Probolinggo,” ujar Habib Hadi, sapaan akrabnya Wali Kota Probolinggo ini. Habib Hadi juga mengapresiasi harapan dan keinginan warga terhadap penyelenggaraan event seperti ini untuk diadakannya kembali event Cokro Fair dan Pasar Minggu di wilayah Kanigaran tersebut. "Kolaborasi ini selain dapat memberikan manfaat revitalisasi kesenian, juga dapat menumbuhkan perekonomian Kota Probolinggo. Insyaallah tahun 2023 mendatang event ini bisa dilaksanakan,” ungkapnya. Selain itu, kata Habib Hadi, pihaknya juga telah merencanakan melaksanakan pembangunan sepanjang Jalan Maramis menuju Bundaran Gladak Serang dengan pavingisasi dan jogging track. Di kanan kirinya, yang merupakan tanah aset Pemkot Probolinggo, akan digunakan sebagai sarana promosi bagi UMKM. “Ada hiasan lampu-lampu dan tanaman juga, supaya bagus. Sehingga harapannya, ini bisa dimanfaatkan sebagai lokasi destinasi baru, khususnya bagi masyarakat Kanigaran dan sekitarnya. Nggak usah bertamasya jauh-jauh, cukup menikmati di Kota Probolinggo saja,” tuturnya. Habib Hadi juga menekankan 3 pesan dan harapannya secara khusus untuk insan seni dan pegiat ekonomi kreatif di wilayah Kanigaran. Pertama, terus berkreasi dan melestarikan warisan kekayaan budaya Kota Probolinggo. “Tetap berinovasi dan menciptakan sesuatu yang baru serta menjadi insan yang terus belajar, tumbuh, dan berkembang dalam berkontribusi mencerdaskan kehidupan bangsa melalui kebudayaan,” ucapnya. Kedua, menjaga konsistensi, kerja keras, dan kerja cerdas. Artinya insan seni, budaya, dan ekonomi kreatif harus selalu konsisten pada jalur yang menjadi bidang atau disiplin ilmunya. Serta selalu berkembang untuk menghasilkan karya seni sebagai ekspresi rasa keindahan dari dalam jiwa manusia yang berkualitas. Dan memanfaatkan teknologi untuk mendiseminasikan dan mengaktualisasi karya-karya seni. Ketiga, melakukan kolaborasi kesenian dan kebudayaan sehingga dapat mempererat ikatan solidaritas suatu masyarakat. Dengan kesenian diharapkan dapat menjadi sarana menciptakan ketahanan budaya yang dapat memperkuat ketahanan nasional. Festival Kesenian Nigeren Konnah diharapkan tidak hanya memamerkan karya seni yang sudah ada, tetapi juga karya-karya seni ciptaan baru, inovasi, serta menjadi mimbar untuk saling berbagi pengetahuan akademik seni dan budaya. Wali Kota Habib Hadi juga mengajak generasi muda sekarang, yang umum disebut generasi milenial, untuk memiliki kesadaran dan dorongan dalam berkontribusi mengenalkan kesenian dan kebudayaan lokal pada masyarakat. Generasi muda harus mampu menjadi role model, menjadi penggerak bagi orang-orang di sekitar, serta harus selalu berorientasi pada hal-hal positif dalam pemanfaatan media digital. (gih/tej).