Surabaya, Jatim Hari Ini - Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak sudah berkoordinasi dengan PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 8 Surabaya terkait sentra vaksinasi di Stasiun Kereta Api (KA). Emil memastikan sentra vaksinasi tersebut segera ditempatkan di sejumlah Stasiun KA yang ada di Jawa Timur. Emil menyampaikan, rencana berdirinya sentra vaksinasi di Stasiun KA sesuai instruksi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI yang menyatakan bahwa sentra vaksinasi akan didirikan di beberapa bandara dan stasiun. "Sudah ada beberapa stasiun yang sudah memiliki fasilitas ini, salah satunya di Jatim adalah di Kabupaten Jember. Untuk langkah awal (di Stasiun Gubeng Surabaya) akan disiapkan tenaga vaksinator terlebih dahulu dan satu tenaga screening. Paling cepat, besok sudah mulai diterapkan," ujar Emil Dardak, Selasa (6/7/2021). Adapun kendala yang ditemukan, Emil menyampaikan, bahwa sebanyak 10 tenaga kesehatan (nakes) di Stasiun Gubeng Surabaya saat ini tengah melakukan isolasi mandiri (Isoman). Sehingga yang tersisa hanya 1 nakes saja. "Insya Allah dengan ada satu nakes ini, tadi kami sudah berkomunikasi lewat Dinkes Provinsi dan Kota Surabaya dan disambut baik. Memang tenaga kesehatan di Surabaya saat ini semua sedang fokus melakukan vaksinasi massal supaya tercapai targetnya. Apalagi saat ini usia 12 sampai 17 tahun juga bisa divaksinasi," jelas Emil. Mantan Bupati Trenggalek ini juga mengatakan, kegiatan vaksinasi di Stasiun Gubeng Surabaya sepenuhnya akan mengandalkan nakes dari klinik KAI. Disamping itu, pelaksanaannya akan diampu puskesmas terdekat di sekitar stasiun. Dalam waktu dekat, sebut Emil, persiapannya akan diterapkan juga di seluruh Stasiun KA dibawah naungan PT KAI Daop 8 Surabaya, yakni di Stasiun Pasar Turi Surabaya dan Stasiun Malang. "Oleh karena itu KAI Daop 8 Surabaya akan segera berkoordinasi dengan Kadinkes. Kami akan tembusi dan ikut mengawal," ujar Emil. Sementara terkait suplay vaksin dan P-Care (aplikasi vaksin), rencananya akan disuplay dari puskesmas terdekat. "Dari Stasiun Gubeng akan berlanjut di Stasiun Malang yang kemungkinan bisa disertifikasi pelatihan vaksinasinya, agar tahu cara menscreening pasien," jelas Emil. (tik)