Kehidupaan Masyarakat Pesisir Selatan Pulau Jawa, Keadilan Bagi Nelayan yang Tak Kunjung Tercapai

- Kamis, 16 Maret 2023 | 12:46 WIB
Tangkapan layar akun youtube Indonesia Baru
Tangkapan layar akun youtube Indonesia Baru

Jatim Hari Ini - Masyarakat Pesisir adalah sekelompok orang yang tinggal di daerah Pesisir dan sumber kehidupan perekonomian mereka bergantung secara langsung pada sumber daya laut dan Pesisir

Masyarakat Pesisir seringkali terhimpit berbagai tekanan. Mereka terkena dampak perubahan iklim, kenaikan BBM dan banyak tersingkir karena pembangunan infrastruktur, perkembangan industri sampai pertambangan.

Masyarakat Pesisir tergolong masyarakat yang masih terbelakang dan masih kental dengan adat atau budayanya.

Mata pencaharian masyarakat Pesisir tidak lain yaitu sebagai NelayanKehidupan Nelayan tidak lepas dari hasil laut. 

Di Pesisir pantai selatan Pulau Jawa, banyak masyarakat sekitar pantai yang bekerja sebagai Nelayan

Nelayan mengandalkan hasil tangkapan ikan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 

Seusai menangkap ikan, hasilnya akan dijual atau diolah menjadi produk lain.

Dilansir dari akun YouTube Indonesia Baru di trailer Angin Timur, permasalahan Nelayan yang paling utama adalah kenaikan BBM sehingga menyebabkan biaya produksi tinggi dan penghasilan tidak pasti.

Ketidakpastian iklim dan kerusakan lingkungan laut juga menjadi salah satu permasalahan yang kerap ditemui. 

Sebagian besar mereka juga menghadapi ancaman bisnis oligarki tambang yang merusak lingkungan mereka.

Nelayan juga dihadapkan kebijakan pembangunan perikanan dari masa ke masa. 

Dikutip dari buku berjudul  Sosiologi Pedesaan Perikanan dan Kelautan yang ditulis oleh Edi Susilo dkk, jika kita merujuk kepada sebuah perjalanan sejarah, maka paling tidak perkembangan pembangunan kelautan dan kelembagaan di Indonesia dapat dibedakan menjadi dua periode besar. 

Pertama, adalah masa antara tahun 1850 sampai 1966, yaitu pada masa penjajahan Belanda hingga akhir Orde Lama. 

Kedua, adalah masa antara tahun 1966 sampai 1999, masa orde baru dan masa reformasi. 

Halaman:

Editor: Teguh Eko Januari

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X