Jatim Hari Ini, Manila - Benda-benda seni Indonesia, seperti patung antropomorfik, topeng suku, wayang kulit, dan aksesoris hias suku Batak, Dayak, Sumba, Bali, Nias, dan Jawa dipamerkan di Museum Universitas Santo Tomas (Museum UST) Manila, Filipina pada Kamis (7/9/2023).
Melansir dari web resmi Kemlu, Pameran resmi dibuka pada tanggal 5 September 2023, dihadiri oleh Duta Besar RI, CEO dan pemilik Artiste Museum, Sekretaris Jenderal UST, Direktur Museum UST, perwakilan dari Komisi Nasional Masyarakat Adat Filipina, serta serta perwakilan dari kedutaan besar India, Meksiko, dan Taiwan.
Dalam sambutan pembukaannya, Direktur Museum UST menyampaikan bahwa pameran ini merupakan wujud visi dan misi UST yang berkomitmen tinggi dalam menyediakan ruang pendidikan dan apresiasi budaya dari berbagai penjuru dunia baik secara fisik maupun virtual kepada masyarakat.
Baca Juga: Melalui Strategi Digitalisasi, BRI Bisa Layani Semua Lapisan Masyarakat
Museum UST juga dinyatakan telah bekerjasama dengan Museum Artiste dan didukung penuh oleh KBRI Manila menyelenggarakan pameran bertajuk "Nusantara: Indonesia Objet 'd Arts."
Pelaksanaan Nusantara dibalut dengan latar musik instrumental tradisional Indonesia yang dimainkan dengan indah di ruang pameran dua lantai semakin menambah suasana Indonesia.
Dari Manila Bulletin, pameran bertajuk Nusantara ini bernilai membangun kesatuan dalam keberagaman dan merupakan bukti kecemerlangan artistik, makna sejarah, dan semangat budaya daerah tersebut.
Dikuratori oleh Anthony "Tonet" V. Gedang, pemilik Artiste Museum, “Nusantara” berjanji untuk membiarkan pengunjung merasakan magisnya tradisi asli Indonesia, penguasaan seni, dan cerita memukau.
Mulai dari patung antropomorfik, topeng suku, aksesoris, dan wayang kulit, Pameran Nusantara menampilkan hubungan mendalam antara seni dan identitas.
Baca Juga: Pendaftaran CASN 2023 Segera Dibuka, Simak 10 Hal Mendasar yang Harus Dipersiapkan Calon Pendaftar
Museum UST buka pada hari Senin mulai pukul 10:00 hingga 16:30 dan Selasa hingga Jumat, mulai pukul 08.00 hingga 16.30.
Museum ini mengikuti kalender akademik Universitas Santo Tomas dan ditutup selama libur akademik, hari libur universitas dan keagamaan, serta selama periode cuaca buruk yang mengharuskan penangguhan kelas di semua tingkatan.
Biaya masuknya adalah P30 untuk siswa non-Thomasian dengan ID pelajar, dan P50 untuk non-siswa.
Mahasiswa Thomasian, dosen, staf pendukung, dan alumni dengan ID dapat masuk secara gratis. Pemandu wisata, guru dengan kelompok wisata sekolah, dan anggota Dewan Museum Internasional (ICOM) juga bisa masuk secara gratis.
Artikel Terkait
Rekomendasi 14 Event Nusantara September 2023, Mulai Kejuaraan Surfing Internasional hingga Pentas Danau Toba
Usai Kongres di Meksiko Tentang Penemuan 'Mayat Alien', Jaime Maussan Kini Ditentang Banyak Pihak
Pendaftaran CASN 2023 Segera Dibuka, Simak 10 Hal Mendasar yang Harus Dipersiapkan Calon Pendaftar
Melalui Strategi Digitalisasi, BRI Bisa Layani Semua Lapisan Masyarakat