Aplikasi Ratusan Juta Rupiah Milik BPBD Kabupaten Madiun Tak Bisa Diakses

- Kamis, 10 November 2022 | 14:07 WIB
Aplikasi RKT Kabupaten Madiun.
Aplikasi RKT Kabupaten Madiun.

Madiun, Jatim Hari Ini - Aplikasi RKT BPBD Kabupaten Madiun tak bisa diakses. Padahal biaya pembuatan aplikasi berlogo ZR (Zero Risk) tersebut mencapai ratusan juta rupiah. Sejumlah warga dan relawan yang mencoba mengunduh aplikasi tersebut untuk mendaftar atau membuat tidak bisa.  "Saya ketik RKT BPBD Kab. Madiun. Trus instal, saat mau melanjutkan ke tahap berikutnya seperti mendaftar tidak bisa. Muter-muter terus di HP saya, terus muncul tulisan error," ujar salah seorang warga Madiun, Kamis (10/11/2022). Hal yang sama juga dikatakan Yanto (43), warga Caruban. Ia mengaku mengetahui aplikasi Zero Risk dari mulut ke mulut, terlebih saat ini banyak bencana yang menurutnya bisa berguna. Karena penasaran, bapak satu anak itu kemudian mencoba menginstalnya, namun tak kunjung berhasil walau dilakukan berulang kali. "Tak intsal bolak balik gak iso ZR kui. Muter-muter terus, sampai tulisan e muncul error, ya wis males," katanya. Sementara Kepala BPBD Kabupaten Madiun Zahrowi belum berhasil dikonfirmasi terkait ini. Jatimhariini.co.id sudah berusaha menguhubunginya tapi tidak diangkat. Dari laman LPSE Kabupaten Madiun, diketahui bahwa pembuatan Aplikasi Zero Risk (ZR) RKT BPBD Kab. Madiun (Pelapor), dikerjakan oleh PT Razen Teknologi Indonesia melalui tender yang dimenangkan pada November tahun 2020 lalu, dengan nilai kontrak Rp. 349.591.000. Pada laman LPSE tersebut nama pekerjaan yang tertera adalah "Pembuatan Sistem Penanggulangan Bencana Terintegrasi" dengan nilai pagu paket Rp.359.315.000 dengan sumber anggaran APBD tahun 2020. Saat dikonfirmasi  Humas PT Razen Teknologi Indonesia, Rafif Adziabi mengakui  bahwa aplikasi tersebut dikerjakan oleh pihaknya dengan nilai kontrak yang sesuai di laman LPSE tersebut. Pihaknya menyatakan bahwa aplikasi Zero Risk berubah nama karena sewa atau kontraknya habis. “Domain itu bisa dimiliki oleh siapa saja, selama masih bisa membayar sewa domain  masih bisa di akses, tapi kalau sudah tidak bisa memperpanjang otomatis tidak bisa di gunakan, kontrak kita hanya satu tahun dengan BPBD kabupaten Madiun,” ucapnya. "Aplikasi Zero Risk di-update. Berubah nama, dikembangkan lagi jadi MIB. 2020 kalau zero risk pak. Mungkin 2-3 minggu kalau lolos verifikasi ini MIB namanya," tambahnya. Pihaknya kembali menegaskan bahwa aplikasi yang dibuat dengan nilai kontrak sekitar 349 juta rupiah itu telah ada di playstore. Menurutnya saat ini sedang di-take down dan update, source nya di kembangkan dan disesuaikan. Bukan hanya itu juga dilakukan Penambahan fitur dan  spesifikasi androidnya ditingkatkan.  Meski demikian, Rafif mengakui hingga saat ini aplikasi MIB belum muncul di playstore. Padahal paket pekerjaan telah selesai dan terbayarkan dengan anggaran baru dari APBD tahun 2022 senilai Rp.75.555.000. Pihaknya menyebut, kontrak pekerjaan dengan BPBD Kabupaten Madiun tidak sampai upload di playstore meskipun pihaknya akan mengusahakan. "Cuma baru kami upayakan di playstore. Masih proses verifikasi yang itu diluar ranah kami. Paket nya pengembangan sistem dan apk berikut update server dan framework saja," tandasnya. Sekedar info BPBD membuat aplikasi zero risk dengan anggaran ratusan juta  ketika masih bisa di buka follower nya di bawah 100. (dhan/fit)

Editor: Jatim Hari Ini

Tags

Terkini

X