Lumajang, Jatim Hari Ini - Perempuan berinisial PI, warga asal Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang diduga menjadi korban perdagangan orang. Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Lumajang baru mengetahui setelah mendapat laporan dari KJRI Johor Baru Malaysia. "Kami mengetahuinya setelah mendapatkan surat resmi dari KJRI Johor Baru Malaysia untuk diberikan ke BP3MI, Kantor Kesehatan, Kantor Imigrasi, Kantor Disnakertras Jawa Timur, dan Disnaker Lumajang terkait korban terindikasi TPPO," kata Kepala Disnaker Kabupaten Lumajang, dr. Rosyidah pada jatimhariini.co.id, Senin (19/9/2022). Ia menceritakan, awal mulanya warga Lumajang itu mengalami masalah keluarga sehingga memutuskan pergi ke rumah saudaranya di Jawa Tengah.  Setelah itu, di tengah perjalanan, tepatnya di terminal Bungurasih Surabaya, korban bertemu seorang oknum yang menawarkan dan mengajaknya bekerja ke luar negeri. "Namun, selama 4 bulan bekerja semua diluar dugaannya, misalnya  selama bekerja tidak ada libur kadang mengalami kekerasan psikis dan fisik, kemudian sudah 2 kali ganti majikan serta lain-lain," ungkapnya. "Modus oknum TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang) ini untuk keberangkatan korban keluar negeri seolah-olah resmi, tetapi faktanya tidak diberangkatkan secara non prosedural pada umumnya," imbuhnya. Terkait masalah ini, Rosyidah mengatakan tupoksi Disnaker Lumajang untuk memberi perlindungan buruh migran. "Sedangkan, untuk satuan tugas (Satgas) TPPO ranahnya berada di Dinas Sosial bidang PPPA," pungkasnya. Ia pun menghimbau masyarakat lebih waspada terhadap berbagai modus praktek human trafficking yang masih kerap kali ditemukan. (ted/fit)