Lumajang, Jatim Hari Ini – Masyarakat patut bangga atas diraihnya penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) kategori Pratama yang disandang Lumajang pada Kamis (29/7/2021), lalu. Di sisi lain, semua pihak juga harus peduli terhadap kasus dugaan penganiayaan dan perampasan, yang menimpa Widi Septian Ariansyah (15), hingga mengakibatkan kematian itu. Hendrik Wahyudi, kakak kandung korban berharap, agar ada perhatian tersendiri dari pemerintah. Setidaknya untuk memberi dukungan dan motivasi supaya keluarga yang ditinggalkan tidak larut dalam kedukaan. “Belum ada yang ke rumah, apalagi memberi kabar. Ada yang datang saja, kita sudah senang dan terhibur, lebih-lebih ada yang memberi support dari pemerintah,” ungkap Hendrik ketika dihubungi jatimhariini.com, Senin (2/8/2021). Pihaknya juga tidak tahu harus bagaimana dan berbuat apa. “Kita hanya bisa menunggu, jika kita bertindak ya khawatir muncul permasalahan yang baru,” katanya. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, KB dan PP Lumajang, dr. Rosyidah kepada jatimhariini.com menyampaikan jika pihaknya hanya bisa memberikan dukungan secara moril. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Polres Lumajang, agar memperoleh informasi detilnya. “Kami masih menunggu dari Polres Mas, karena informasi yang kita terima belum lengkap,” tutur dr. Rosyidah ketika dihubungi melalui pesan Whatsapp. Ia juga menghimbau kepada orang tua, supaya orang tua mengambil peran agar anak tidak sampai jadi korban kekerasan. Seperti tidak memberikan sepeda motor bagi yang belum cukup umur, mencegah anak agar tidak keluar rumah sampai larut malam. Tidak memberi barang mewah yang bisa memicu tindak kejahatan. “Orang tua harus tegas mendidik anak di luar jam sekolah. Keinginan anak jangan selalu dituruti, apalagi orang tua tidak mampu beli. Jika sampai terjadi hal yang tidak diinginkan, orang tua juga harus bertanggung jawab,” tegasnya mengingatkan. (rus)