Jatim Hari Ini – Setiap 20 Maret diperingati sebagai Hari Dongeng Sedunia. Ini merupakan bentuk pengakuan terhadap seni mendongeng.
Dongeng sudah ada sejak bertahun-tahun yang lalu, namun keberadaannya masih relevan hingga saat ini.
Bahkan dongeng dapat dikemas menjadi lebih modern dengan teknologi yang ada.
Frasa pada zaman dahulu, selalu berada di awal cerita dalam sebuah dongeng. Hal tersebut dapat membuktikan bahwa dongeng sudah ada di masa lampau.
Dilansir dari tirto.id Hari Dongeng Sedunia telah dirayakan sejak 1991, pertama kalinya di Swedia dan disebut dengan “All Storyteller’s Day.”
Mendongeng merupakan sebuah bentuk metode komunikasi yang tidak ada duanya, dongeng disampaikan melalui lisan sehingga sangat mudah dipraktekkan.
Kebiasaan mendongeng sebelum tidur mungkin sudah jarang dilakukan oleh para orang tua saat ini, padahal manfaatnya sangat bagus bagi perkembangan anak.
Anak yang berada di tahap awal perkembangan memiliki indra pendengaran dan penglihatan yang cenderung aktif dan lebih dominan.
Sehingga mendongeng dapat dijadikan satu alternatif kegiatan yang dapat menstimulasi indra pendengaran anak.
Selain memberikan stimulasi, melansir dari gramedia.com mendongeng juga memiliki manfaat lainnya bagi perkembangan anak. Simak penjelasan di bawah ini!
Melatih perkembangan kognitif, meliputi kemampuan mengingat, pemilihan kata dalam berkomunikasi, kemampuan berkonsentrasi, dan kemampuan mengembangkan nalar.
Ketika mendengarkan dongeng yang diceritakan, anak akan berusaha untuk memahami isi cerita dan menafsirkannya.
Menambah kosa kata baru, kata-kata yang mereka dengarkan otomatis akan tersimpan di dalam ingatannya dan apabila dongeng yang diceritakan beragam, maka akan beragam pula kata-kata yang didengar.
Semakin sering mendengarkan dongeng akan membantu anak meningkatkan kemampuan berbahasa, terutama kemampuan berbicara.
Artikel Terkait
Meriahkan Hari Ibu Internasional, Ratusan Ibu-Ibu se Bondowoso Ikuti KB Serentak
Festival 1000 Barong Meriahkan Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1219
Hari Perawat Nasional 17 Maret: Mengenal Sosok Perawat Pertama dalam Dunia Islam pada Masa Peperangan