Sedang Ramai Dibahas Warganet, Apa itu FOMO? Berikut Ciri Orang Mengalami FOMO dan Penyebabnya

Jatim Hari Ini – Istilah FOMO beberapa hari terakhir kerap dilontarkan oleh warganet kepada selebgram Rachel Vennya usai mengunggah fotonya ketika menonton konser BLACKPINK.

Pengguna media sosial tentu tidak asing dengan istilah FOMO karena istilah tersebut memang sering kali digunakan.

FOMO biasanya ditujukan kepada seorang selebritas/selebgram bahkan influencer yang selalu terlihat di berbagai acara atau momen meskipun sebenarnya tidak berkaitan dengannya.

Contohnya, Rachel Vennya yang dinilai oleh warganet bukan fans dari BLACKPINK, namun ia menonton konsernya. Itulah alasan mengapa Rachel Vennya dijuluki FOMO.

Sebenarnya apa FOMO itu? FOMO merupakan akronim dari fear of missing out, yaitu sebuah istilah yang ditujukan kepada seseorang dengan perasaan takut tertinggal dengan orang lainnya.

FOMO dapat menimbulkan perasaan tidak tenang dan tidak nyaman karena menganggap peristiwa yang dilalui oleh seseorang lebih berharga daripada peristiwa yang pernah dilaluinya.

FOMO memiliki ciri khas, yaitu merasa harus mengikuti dan terhubung dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh orang lain.

Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa FOMO adalah istilah yang sering digunakan di media sosial. FOMO memang memiliki keterkaitan erat dengan media sosial.

Orang yang mengalami FOMO cenderung ingin melakukan segala aktivitas orang lain yang dilihatnya melalui media sosial.

Lalu, sebenarnya apa penyebab seseorang dapat mengalami FOMO? Hal ini berkaitan dengan psikologi, simak penjelasannya berikut ini.

Mengutip pendapat Wibowo dan Nurwindasari yang menyatakan bahwa FOMO identik dengan perasaan kesepian dan kebosanan atas hidup yang dijalani.

Hal tersebut merupakan tanda adanya kebutuhan psikologis yang tidak terpenuhi sehingga muncul perasaan tidak bahagia.

Oleh karena itu, orang yang mengalami FOMO akan menekan dan memaksa dirinya untuk terus mengikuti apa saja yang orang lakukan bahkan yang orang lain beli.

FOMO telah menjadi sebuah fenomena yang terjadi di masyarakat, bahkan dapat lebih parah karena kecenderungan terhadap media sosial.