Deklarasi KTT G20 Berhasil Melahirkan Bali Leader's Declaration Secara Konsesus, Apa Langkah Selanjutnya?

- Rabu, 28 Desember 2022 | 20:17 WIB
Annisa Nur Firda PY, Universitas Muhammadiyah Malang
Annisa Nur Firda PY, Universitas Muhammadiyah Malang

Malang, Jatim Hari Ini - Keberhasilan KTT G20 di Bali yang menghasilkan Bali Leaders Declaration menarik banyak perhatian negara. Kali ini, Indonesia berhasil menjadi penyelenggara yang memegang presidensi KTT G20.

Menurut saya, keamanan terkendali menjadi salah satu faktor yang menjadi indikator keberhasilan KTT G20 ini dapat dicapai secara konsesus. 

Dari berita yang saya lihat, hampir semua kepala negara dan pemerintahan serta pimpinan organisasi Internasional ikut menghadiri KTT G20 di Bali.

Pada KTT G20 ini, Indonesia sebagai pengampu Presidensi G20 mengusung tiga fokus tema, yaitu Arsitektur Kesehatan Global, Tranformasi Digital, dan Transisi Energi. Ketiga hal tersebut dinilai penting dalam menggandeng seluruh komunitas global untuk kembali bangkit dari pandemi Covid-19.

Tiga fokus tema yang menjadi usungan Indonesia berhasil terimplementasikan serta mencapai kesepakatan. Di tengah berbagai tantangan baru yang muncul, selama satu tahun Indonesia sebagai Presidensi G20 nyatanya telah mengupayakan banyak solusi terbaik.

Dalam acara penutupan KTT G20 yang diadakan di Candi Room, The Apurva Kempinski Hotel, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Rabu (16/11/2022). Presiden menyatakan sangat bersyukur G20 Indonesia telah menghasilkan sebuah dokumen yang berupa Deklarasi Para Pemimpin G20 Bali. Presiden mengaku merasa terhormat dapat memimpin G20 selama setahun terakhir untuk mewujudkan pemulihan dunia yang inklusif dari dampak pandemi. 

KTT G20 yang dipresidensi oleh Indonesia ini telah menyelenggarakan sekitar 437 acara, terhitung dari Desember 2021 sebagai working group dan engagement group di 25 kota di tanah air. 

Nampaknya pemerintah pun terus mendukung koordinasi dengan pemerintah daerah, pelaku usaha, serta masyarakat sejak Desember 2021, untuk menyukseskan seluruh rangkaian KTT G20.

G20 memiliki perbedaan dari kebanyakan forum multilateral. G20 tidak memiliki sekretariat tetap, akan tetapi presidensi dipegang bergantian setiap tahun. Seperti yang ditetapkan pada Riyadh Summit 2020, Indonesia memegang presidensi G20 pada 2022byang diserah terimakan pada akhir KTT Roma (30-31 Oktober 2021).

Anggota G20 adalah negara maju dan negara berkembang yangmemiliki tingkat pendapatan menengah dan tinggi, yaitu Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, China, Turki, dan Uni Eropa. 

G20 tidak memiliki pemimpin atau ketua tetap, karena kepemimpinan dijalankan fungsipresidensi yang dipegang salah satu negara anggota selama satu tahun.

Selama memegang prensidensi, Indonesia dianggap telah mampu mendorong solusi dari berbagai masalah, bahkan di tengah krisis serta tantangan global, juga konflik antara Rusia dan Ukraina.Berbagai rangkaian G20 Indonesia dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional, seperti laju ekonomi dua kuartal terakhir tumbuh dan naiknya PDRB sejumlah kota.

Menurut saya, keberhasilan serta hasil Presidensi G20 Indonesia juga memiliki peranan penting karena akan berpengaruh pada KTT berikutnya yang akan diadakan di India. 

Mengingat kondisi anggota Troika G20 selanjutnya terdiri atas negara berkembang, yakni Indonesia, India, dan Brazil, maka keikutsertaan masyarakat untuk terus mendukung serta ikut melaksanakan segala kewajiban sebagai warga negara atas terlaksananya kesepakan bersama menjadi faktor penting yang harus dilakukan setelah keberhasilan KTT G20 ini.

Halaman:

Editor: Teguh Eko Januari

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Eigenrichting, Tindakan Polres Nganjuk Sudah Tepat

Selasa, 14 Maret 2023 | 16:00 WIB

Dikit-dikit OTT Koruptor Bikin Negeri Jelek

Kamis, 22 Desember 2022 | 10:06 WIB

Sekda Baru, Harapan Baru

Selasa, 20 Desember 2022 | 22:08 WIB

Belajar yang Menyenangkan Dengan Media Gertak

Kamis, 24 November 2022 | 17:14 WIB

Pembangunan Desa Masih “Setengah Hati”

Kamis, 24 November 2022 | 13:26 WIB

Resesi Global 2023: Lumajang Relatif Aman

Sabtu, 12 November 2022 | 13:47 WIB

‘Tikus–Tikus’ Tambang Emas di Banyuwangi

Minggu, 26 Juni 2022 | 22:22 WIB
X