Gambar Cerdas

- Kamis, 31 Agustus 2023 | 10:17 WIB
Ilustrasi. (Thinkstock)
Ilustrasi. (Thinkstock)

Tahun 2023 sampai dengan tahun 2024, Lumajang akan dihiasi dengan foto atau banner calon legislatif dan calon presiden yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan.

Ada yang mengepalkan tangan, ada yang menangkupkan tangan di depan dada, dan semuanya tersenyum, enak dipandang matan.

Tertulis di bawahnya kata-kata : Gus Fulan, putranya Sulthan, mohon doa dan dukungan, partainya umat anu, dan masih banyak lagi tulisan yang bersifat ajakan untuk memberikan dukungan.

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 114/PUU-XX/2022 tentang penolakan uji materi Undang-Undang nomor 7 Tahun 2017 sehingga Sistem penyelenggaraan pemilu legislatif tetap bersifat proporsional dengan daftar terbuka.

Sistem ini mendorong kandidat untuk bersaing dalam memperoleh suara; calon anggota legislatif harus berusaha memperoleh suara sebanyak mungkin agar dapat memperoleh kursi di lembaga perwakilan.

Hal ini mendorong persaingan yang sehat antara kandidat dan meningkatkan kualitas kampanye serta program kerja mereka. Selanjutnya, sistem ini juga memungkinkan adanya kedekatan antara pemilih dengan yang dipilih.

Lembaga dewan sebagai perwujudan keterwakilan masyarakat yang diberikan kepada beberapa orang merupakan amanah atas pemikiran masyarakat untuk ikut serta dalam pembangunan.

Keterbatasan kemampuan dalam sumber daya, mengharuskan masyarakat memilih calon legislatif yang dianggap mampu menjadi jembatan dalam menyalurkan aspirasi.

Gambar sebagai alat peraga sosialisasi politik diharapkan mampu meraih dukungan sebanyak-banyak nya dari masyarakat untuk calon tertentu. Namun demikian, sampai saat ini masyarakat belum punya alasan yang kuat, mengapa mereka memilih Si Fulan.

Pemilih terkesan asal memilih tanpa tahu apa yang kelak akan diperjuangkan oleh wakil yang mereka pilih.

Ragam tulisan yang menyertai gambar calon seharusnya menggambarkan bentuk kerja dan pemikiran yang kelak calon akan lakukan apabila terpilih mewakili kepentingan masyarakat tertentu.

Justifikasi personal yang berlebihan seharusnya dihindari dengan lebih menonjolkan pandangan dan pendapat pribadi dalam menyelesaikan persoalan yang berada di masyarakat dan pemerintah.

Sudah seharusnya gambar-gambar menjadi wakil yang digambar dengan menyampaikan kata-kata yang solutif atas sebuah keadaan.

Tidak hanya kata-kata mohon doa dan dukungan, yang begini dan begitu, putra Si Fulan atau orang dekatnya Si Fulan.

Halaman:

Editor: Fitroh Kurniadi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Menyoal Caleg dari ASN

Kamis, 31 Agustus 2023 | 14:12 WIB

Gambar Cerdas

Kamis, 31 Agustus 2023 | 10:17 WIB
X