Tulisan Prof Pierre Suteki tanggal 6 September 2023 tentang Kebencian Dinilai Sebagai Pemicu Radikalisme Varian Baru di Rumah Ibadah.
Prof Suteki menyampaikan, Haruskah Rumah Ibadah Diawasi?
Di Indonesia yang disebut rumah ibadah antara lain Gereja, Pura, Klenteng, Wihara dan Masjid, kemudian menjadikan pertanyaan rumah ibadah yang mana yang diawasi.
Jika merujuk pada Rumah Ibadah Islam, di Negara seperti Malaysia, Singapura, Saudi Arabia juga tidak terlepas dari pengawasan Negara.
Hal terkait pengawasan dalam era digitalize sistem secara masif, sesuatu hal yang tidak asing, di Masjid2, swalayan, dan jalan raya terawasi dalam pantauan sistem smart digital. Hal tersebut tidak esensi karena sistem pemantauan secara teknologi sangat biasa dilakukan, tidak harus adanya Security Guard secara person.
Dalam kutipannya Sabtu 23 April 2022-Harian Republika on line mengusung berita bertajuk "Gus Miftah: Kebencian kepada Pemimpin Picu Kasus Radikalisme".
Tersebut di atas dalam pokok bahasan menyebutkan, Gus Miftah, memandang salah satu tindakan yang menjadi awal pemicu terjadinya kasus radikalisme adalah penanaman rasa kebencian kepada pemimpin.
Selanjutnya disebutkan Gus Miftah menyampaikan, jika ada pihak yang tidak setuju dengan kebijakan ataupun hal-hal yang dilakukan pemimpin dan meyakini hal tersebut keliru, Gus Miftah mengimbau mereka untuk menyampaikan nasihat atau meluruskan kekeliruan itu secara lembut, bukan dengan kebencian.
Menurut Prof Suteki Hal ini berarti, pada komunitas apapun himbauan itu dialamatkan, baik itu kampus, tempat ibadah (misalnya masjid), maupun pesantren yang menjadi sentral peradaban Islam.
Dalam hipotesisnya Dugaan Penanaman kebencian di tempat ibadah oleh para kyai, ustadz itu pula tampaknya yang dikhawatirkan menjadi bibit radikalisme di tempat ibadah
Selanjutnya disebutkan hingga ada usulan dari BNPT agar ada pola pengawasan terhadap tempat-tempat ibadah.
Tentu hikma apa yang diperoleh dalam pemikiran Prof. Suteki.
Menurut Prof Suteki Pertanyaannya, haramkan membenci kezaliman rezim penguasa yang dinilai tidak amanah dalam perspektif agama, Islam.
Dalam kehidupan ibadah Umat Islam Nasehat menasehati dalam kebaikan sangat dianjurkan, bahkan Imam sholat pun yaitu suatu ibadah menghadap Tuhan boleh ditegur jika salah hingga bisa diganti.
Namun ada batas yang harus dijaga seperti yang disampaikan dalam Hadits,
Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah SAW bersabda “Janganlah kalian saling membenci, janganlah saling mendengki dan janganlah kalian saling membelakangi dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara, tidak halal bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya melebihi tiga malam”. (HR. Bukhari)
Artikel Terkait
Petani Sampang Masih Gunakan Alat Perajang Tembakau Tradisional, Ini Alasannya
Elektabilitas Prabowo Kalahkan Ganjar dan Anies versi Polling Institute, Berikut Provinsi yang Dimenangkan
Air Tercemar di Tempurejo Kota Kediri Menyala Saat Disulut Api, Walikota Langsung Tinjau ke Lokasi
Pelaku Curanmor di Tegalsari dan Karanglo Lor Ponorogo Ditangkap Polisi