5 Pelajar Asal Surabaya Sabet Penghargaan Inovasi di Thailand

- Senin, 13 Februari 2023 | 15:41 WIB
Pelajar dari Surabaya sabet penghargaan di Thailand.
Pelajar dari Surabaya sabet penghargaan di Thailand.

Surabaya, Jatim Hari Ini - Pelajar dari SMA Negeri 2 (SMADA) Surabaya menorehkan prestasi di ajang Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx).

Melalui inovasinya berupa Elderly Monitoring System With Artificial Intelligence (EMS-AI), 5 pelajar itu berhasil mengantongi dua penghargaan sekaligus.

Diantaranya medali perak kategori Medical and Internet of Things (IOT) dari NRCT (National Research Council of Thailand).

NRCT merupakan organisasi pemerintah di bawah Perdana Menteri yang mempromosikan dan mendukung penelitian, penemuan, inovasi dan transfer teknologi kepada pengguna terkait baik sektor swasta maupun negeri.

Selain dari NRCT, tim SMADA juga mendapatkan penghargaan berupa special award dari Medical University of Lodz Polandia.

Sedangkan EMS-AI sendiri merupakan sistem monitoring berbasis AI atau kecerdasan buatan untuk mengawasi orang tua yang hidup mandiri tanpa keluarga.

Adalah Muhammad Rezqy Agung, Fazil Sabillarasyad, Muhammad Thufail Addausy, Hernawan Santosa, Ayman Nawwaf Alfina kelima siswa yang telah berhasil menciptakan inovasi tersebut untuk bersaing dengan berbagai inovasi dari 24 negara.

Sementara itu, Muhammad Rezqy Agung menjelaskan, kelebihan dari inovasi ini adalah tetap memperhatikan privasi orang tua. Sebab, inovasi EMS-AI dapat berfungsi tanpa harus menggunakan kamera pengawas alias CCTV.

"Kami membuat sistem pengawasan orang tua yang terhubung dengan aplikasi sehingga kegiatan mereka di rumah dapat dimonitor dari jarak jauh. Kendati demikian, sistem pengawasan ini tetap mengedepankan privasi orang tua dengan tidak memasang kamera pengawas atau CCTV," jelas M Rezqy Agung.

Untuk menciptakan sistem pengawasan ini, Rezqy bersama timnya membuat perangkat dengan empat sensor khusus. Di antaranya ialah sensor gerak, sensor suhu, sensor pintu dan sensor detak jantung. Dari sensor yang membaca data aktivitas orang tua di rumah. Dari data yang tersimpan di data base, sistem AI mengelolanya sebagai kebiasaan rutin orang tua.

"Pengambilan data kebiasaan itu dilakukan antara tiga minggu sampai satu bulan. Data tersebut akan dikelola dengan sistem AI dan dijadikan sebagai data kebiasaan hidup. Selanjutnya, selama sistem pengawasan beroperasi, EMS-AI akan terus menyimpan data kebiasaan hidup orang tua secara update," jelas Rezqy.

Berdasarkan data kebiasaan tersebut, sensor akan merespon jika orang tua melakukan kebiasaan yang berbeda. Misalnya kebiasaan tidur orang tua yang sehari-hari dilakukan mulai pukul 22.00. Jika lebih dari 22.00 orang tua belum istirahat di kamar maka sistem akan mengirimkan notifikasi ke keluarga yang memegang aplikasi sistem monitoring.

"Sehingga melalui alat ini kita dapat mengetahui jika terjadi sesuatu diluar kebiasaan yang dilakukan orang tua," ujar siswa kelas X tersebut.

Rezqy menceritakan, inisiatif terciptanya inovasi ini karena sejumlah peristiwa yang dialami orang tua jompo tanpa keluarga. Untuk itu, sistem ini dibuat demi menghindari hal-hal vital yang tidak ingin terjadi pada orang tua.

Halaman:

Editor: Fitroh Kurniadi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X