Terkait Pasar Baru Kertosono Nganjuk Yang Belum Berpenghuni, Dinas PUPR Angkat Bicara

- Senin, 30 Januari 2023 | 18:05 WIB
Foto saat Penyerahan proyek Pasar Baru Kertosono dari PUPR ke Disperindag
Foto saat Penyerahan proyek Pasar Baru Kertosono dari PUPR ke Disperindag

 

Nganjuk ,Jatim hari ini - Terkait ratusan lapak Pasar Baru Kertosono, Nganjuk  yang hingga kini,  masih kosong alias belum ada pedagang yang menghuni. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan bahwa pembangunan pasar tersebut sudah rampung dan selanjutnya tinggal pengelolaannya yang menjadi tanggung jawab Dinas Perindustrian dan Perdagangan Nganjuk.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nganjut, Gunawan Widagdo pun menjelaskan hal itu lewat sambungan ponselnya kepada kantor berita Jatim hari ini.co.id biro Nganjuk Senin(30/01/23).

"Untuk proyek pasar Kertosono sudah diserahkan ke pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Madiun pada tanggal 17 Januari 2023, jadi segala sesuatu pengelolaan sudah menjadi tanggung jawab dinas tersebut." katanya.

Hal senada diungkapkan Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Nganjuk R.Bambang Agus Hendro Wibowo.Hendro yang juga Ketua Fraksi Gerindra ini membenarkan jika proyek tersebut ternyata sudah diserahkan ke pihak Dinas Perindag. 

“Akan tetapi karena lahan untuk parkirnya belum di paving  kemungkinan pihak Disperindag baru bisa menggunakan pasar tersebut sebelum puasa atau bulan Maret mendatang,” jelasnya meralat pernyataan sebelumnya.

Sementara itu, Dr. Wahju Prijo Djatmiko, S.H., M.Hum., M.Sc., selaku tokoh masyarakat Nganjuk menyampaikan pendapatnya mengenai pembangunan Pasar Kertosono Baru. Menurutnya penggunaan APBD harus diukur secara ilmiah.

“Pembangunan Pasar Kertosono Baru ini menggunakan APBD Kabupaten Nganjuk. Bagaimana kinerja APBD dalam pembangunan pasar ini bisa diukur menggunakan ‘value of money’ dan ‘utility value’. Maksudnya, yaitu uang negara yang dibelanjakan harus mendapatkan barang dan jasa yang bagus, yang berkualitas. Kemudian, proyek yang didanai APBD itu harus memuaskan orang yang merasakan secara langsung proyek tersebut. Ini yang disebut utility value,”ujar tokoh yang akrab dipanggil Dr. Djatmiko itu.

Selain itu, menurutnhya proyek pembangunan pasar harus menggerakkan roda perekonomian lokal.Harapannya tentu dengan berjalannya Pasar Kertosono Baru ini mampu regenerate indigenous local economy, mampu menghidupkan kembali perekonomian masyarakat lokal. 

“Karena semangat otonomi daerah itu memberikan kesempatan pada daerah dalam menentukan anggaran pendapatan dan belanjanya sendiri sesuai dengan potensi dan kebutuhan  daerahnya. Itu amanah otonomi sebagaimana dimaksud UU No. 23 Tahun 2014 tentang  Pemerintahan Daerah beserta perubahan-perubahannya”, tandas  Dr. Djatmiko.

Seperti yang telah diberitakan media ini bahwa pembangunan Pasar Baru Kertosono, Nganjuk sudah selesai. Namun hingga kini, ratusan lapak masih kosong. Belum ada pedagang yang menghuni. Hal ini terjadi lantaran belum ada pembagian lapak kepada para pedagang oleh pihak OPD terkait.

DPRD Nganjuk pun menyoroti persoalan tersebut dan menilai OPD terkait lamban. Pasalnya, belum ada penyerahan bangunan Pasar Kertosono Baru dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag). Sehingga otomatis proses pembagian dan pengundian kios atau lapak kepada para pedagang juga belum dapat dilaksanakan hingga sekarang.***






Editor: Teguh Eko Januari

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X