Sejarah Kelenteng Kwan Sing Bio di Tuban, Disebut Terbesar Se-Asia Tenggara

- Minggu, 22 Januari 2023 | 20:11 WIB
Kelenteng Kwan Sing Bio di Tuban. (tubankab.go.id)
Kelenteng Kwan Sing Bio di Tuban. (tubankab.go.id)

Di Kelenteng Kwan Sing Bio juga terdapat simbol seekor kepiting yang berukuran besar.

Penggunaan kepiting yang menjadi ciri khas kelenteng ini bukan tanpa alasan. Menurut riwayat dulunya di area tempat dibangunnya kelenteng ini merupakan wilayah desa nelayan yang banyak terdapat kepiting.

Kelenteng Kwan Sing Bio, artinya adalah rumah pemujaan Dewa Kwan Kong.

Seperti namanya kelenteng ini memang dipersembahkan bagi Dewa Kwan Kong, dewa pelindung utama yang sosoknya digambarkan sebagai panglima perang jaman Dinasti Han.

Setiap tahun, tepatnya di tanggal 24 bulan keenam pada penanggalan Tionghoa, banyak peziarah yang datang ke Tuban untuk memperingati ulang tahun Dewa Kwan Kong.

Dahulu kala, dewa ini merupakan jenderal perang yang cukup terkenal. Dia hidup di zaman Sam Kok (tahun 221-269 Masehi).

Kesetiaan dan kejujurannyalah yang membuat Dewa Kwan Kong dipuja berbagai kalangan.

Bahkan sempat dibangun patung Dewa Kwan Kong tertinggi di area kelenteng setinggi 30 meter.

Patung ini dibangun pada September 2015, lalu diresmikan pada 17 Juli 2017 yang bertepatan dengan hari kebesaran Dewa Kwan Kong yang ke-1.857.

Pembuatan patung Dewa Kwan Kong yang menghabiskan waktu satu tahun dengan dana miliaran rupiah.

Patung ini telah masuk dalam catatan Museum Rekor Indonesia atau MURI.

Namun patung tersebut 3 tahun kemudian ambruk. Tepatnya pada 16 April 2020. ***

Halaman:

Editor: Fitroh Kurniadi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X