Malang, Jatim Hari Ini - Kota malang memiliki bangunan tua dan bersejarah bagi masyarakat Tionghoa, hingga kini masih difungsikan sebagai tempat peribadatan bagi masyarakat tionghoa Malang. Bangunan tua juga disebut dengan "Klenteng Eng An Kiong" yang terletak di Jalan Laksamana Martadinata, yang juga merupakan tempat ibadah tiga agama di kota Malang ini. Menurut Wakil Ketua Yayasan Klenteng Eng An Kiong Herman Subianto, sejak berdiri 3 abad yang lalu tepatnya pada tahun 1825 silam, Klenteng ini menjadi tempat ibadah 3 agama sesuai ajaran Tridharma yakni Tao, Budha dan Konghucu, dimana tiga agama ini memiliki ruang ibadah khusus di klenteng ini. "Klenteng Eng An Kiong sendiri berstatus bangunan cagar budaya, dimana Klenteng ini memiliki patung Dewa Bumi yang didatangkan langsung dari China," tuturnya. Patung Fu Tek Cen Sen ini dibawa dari provinsi Hokkien China, tujuan awal pembawa patung ke Indonesia adalah untuk keperluan berdagang, dimana patung ini sengaja didatangkan dari China dengan kapal, diperkirakan sebelum 1825 telah berada di Malang. Herman mengatakan, saat tiba, patung ini mendapat perlakuan khusus, ada ritual sembahyang khusus untuk menyambut patung Dewa Bumi berukuran kecil dan terbuat dari kayu ini. Saat ini setiap menjelang tahun baru Imlek seluruh patung dewa dimandikan atau dibersihkan dengan bunga tujuh rupa, serta dilakukan juga prosesi Sang Sien atau mengantar para dewa kembali ke kahyangan Dewa itu memang ada banyak. Tapi, Dewa Bumi itu adalah dewa tertua yang mampu menghadirkan ketenangan hati. "Kira-kira usianya hampir 3000 tahun lebih," jelasnya. (adi/cho)