Soal Kecelakaan Kerja di Tambang Pasir Lumajang, Dinas Ketenagakerjaan Jatim Sebut Belum Pernah Ada Laporan

Lumajang, Jatim Hari Ini - Kecelakaan kerja yang terjadi di kawasan tambang pasir Kabupaten Lumajang, ternyata belum pernah ada laporan yang sampai ke Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Timur.

Termasuk kecelakaan yang menimpa penambang pasir manual di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo Lumajang.

Pengawas Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Timur, Yudo Arri Wicaksono, S.Sos, menyampaikan beberapa faktor yang jadi pertimbangan dalam terjadinya kecelakaan kerja.

Baca Juga: Hanata, Kuliner Khas Jepang di Lumajang Sejak 2016, Sudah Coba?

Yaitu adanya penyebab langsung, seperti pekerja bersentuhan langsung dengan sumber bahaya. Sedangkan penyebab tidak langsung, berkaitan dengan manajemen.

Bagaimana Standar Operasional Prosedur (SOP) nya, bagaimana kelengkapan alat pelindung diri sampai hal yang berkenaan dengan jaminan sosialnya.

Hak dan kewajiban antara pekerja dengan pemberi kerja, secara otomatis timbul dengan adanya upah, perintah dan pekerjaan.

"Perusahaan pertambangan pasir harus menjamin keselamatan kerja para pekerjanya, sekalipun ada faktor alam yang jadi penyebab kecelakaan itu. Harus ada tanggung jawab jika terjadi kecelakaan kerja," ucap Yudo kepada jatimhariini.co.id, Selasa (6/6/2023).

Menurutnya, baik itu penambang manual atau dengan alat berat harus memiliki SOP masing-masing. Jika dengan alat berat, setidaknya alat berat yang digunakan dan operatornya sudah bersertifikat.

Baca Juga: Saat Wabup Lumajang Didatangi Petugas Sensus Pertanian 2023, Ini Katanya

Sejauh ini, pihaknya belum pernah menerima laporan adanya kecelakaan kerja yang terjadi di areal tambang pasir di Kabupaten Lumajang.

Termasuk kecelakaan pekerja tambang pasir yang terjadi sepekan lalu.

"Belum pernah ada laporan kecelakaan kerja yang sampai ke kita. Bisa jadi karena tidak ada laporan. Pernah ada laporan 1 kali, tapi sudah sangat lama sekali," pungkasnya. ****