Lumajang, Jatim Hari Ini - Ali Muslimin merupakan sosok pria yang banyak dikenal karena kiprahnya yang sering membantu kaum disabilitas di Lumajang.
Tidak hanya itu, Muslimin juga kerap membantu menyelesaikan persoalan yang dialami orang bukan penyandang disabilitas. Buhan hanya di Lumajang, bahkan ia sampai dikenal oleh orang di luar pulau Jawa.
Pria yang menjabat sebagai Ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Lumajang selama 2 periode tersebut mengatakan, kegiatan sosial yang dilakoninya selama ini sudah berlangsung sekitar 14 tahun lamanya.
Baca Juga: Pelayanan di Dispendukcapil Lumajang Dikeluhkan Masyarakat, Ini Penyebabnya
Awalnya, Muslimin membantu mengoperasikan adik kandungnya yang menyandang bibir sumbing. Biaya operasi tersebut ia peroleh dari hadiah sepak bola dari Gubernur Jawa Timur.
Berangkat dari pengalaman itulah akhirnya ia terus membantu para penyandang disabilitas di Lumajang dengan menggelar bakti sosial seperti pembuatan kaki palsu, tangan palsu dan bris.
"Waktu mengoperasikan adik Saya di rumah sakit umum, Saya masih SMA kelas 3 dan mau lulus. Itu tanpa sepengetahuan orang tua, tapi alhamdulillah berhasil dan orang tua juga senang," ucap Muslimin kepada jatimhariini.co.id, Senin (5/6/2023).
Lambat laun, ia mulai kenal dengan anggota Lion Club yang menawari untuk mengadakan operasi bibir sumbing. Kegiatan itu dilaksanakan di Intra Medika Mojokerto, Jawa Timur.
Setelah cukup mengenal dokter yang mengerjakan operasi tersebut, selanjutnya operasi selanjutnya bisa dilakukan di Surabaya. Kemudian terus digeser dilaksanakan di Lumajang.
Baca Juga: Penambang Pasir di Lumajang Tewas Usai Tertimpa Longsoran Pasir
"Operasi bibir sumbing di Lumajang sudah beberapa kali, kemudian dikenalkan dokter dari Jember sampai sering menggelar operasi di Jember juga," katanya.
Melihat antusias masyarakat sangat tinggi, akhirnya berkembang dengan mengadakan operasi mata katarak, daging tumbuh, dan terus berlanjut sampai ke tumor, seperti tumor mata.
Kemudian terus berlanjut hingga ke kasus-kasus yang memiliki tingkat kerumitan tinggi seperti hipospati, atresiani, anak tanpa anus, hidrosepalus dan lain-lain.
"Kita sempat bertemu dengan pasien kelamin ganda yang sudah 7 tahun dirawat tapi belum ada penanganan. Sampai-sampai keluarganya berantakan dan orang tuanya kabur. Alhamdulillah setelah kita bantu, 6 hari kemudian dioperasi dan berhasil," katanya lagi.
Artikel Terkait
Penambang Pasir di Lumajang Tewas Usai Tertimpa Longsoran Pasir
Pelayanan di Dispendukcapil Lumajang Dikeluhkan Masyarakat, Ini Penyebabnya
Hasil Liga Super Amatir Lumajang Pekan 7, Bima Putra dan Sedulur Bersaing di Puncak Klasmen