Pasutri Asal Lumajang Berangkat Haji Pakai Uang Hasil dari Angon Bebek

Lumajang, Jatim Hari Ini - Pasangan suami istri (pasutri) asal Dusun Krajan, Desa Labruk Lor, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang akhirnya bisa bernafas lega.

Pasalnya Surip bin Jumali (67) dan Roidah binti Muktar (64), bakal berangkat menuju tanah suci dalam kloter 49 pada tanggal 10 Juni pekan depan, setelah sebelumnya gagal berangkat.

Surip mengaku tidak menyangka jika niatnya berangkat haji bisa terwujud setelah bertahun-tahun menunggu. Apalagi dirinya hanya seorang pengangon bebek di sawah.

Baca Juga: Panorama Kapas Biru, Tempat Lagi Ngehits di Lumajang, Melihat Indahnya Gunung Semeru dan Air Terjun

Meski begitu, Surip bangga karena bisa mendaftarkan namanya bersama istrinya menjadi calon jamaah haji pada Juni 2011 silam.

Kala itu, ia mendaftarkan diri dengan uang cash dari hasilnya angon bebek.

"Sebetulnya tahun 2020 kemarin mau berangkat, tapi karena pandemi dan usia Saya lebih tua setahun dari yang dipersyaratkan. Alhamdulillah bisa berangkat sekarang," ucap Surip kepada jatimhariini.co.id, Minggu (4/6/2023).

Surip menceritakan, perjuangannya hari demi hari menyisihkan uang sisa belanja keperluan dapur terus ia kumpulkan bertahun-tahun.

Yang bisa ia sisihkan tidak banyak, mulai dari Rp 10 ribu sampai sekitar Rp 70 ribu. Setelah terkumpul, langsung ia pakai untuk mendaftar.

Baca Juga: Ngeri, Tengkorak Manusia Ditemukan Bocah SD di Labruk Kidul Lumajang, Dibawa Pulang Hendak Dijadikan Pajangan

"Nabungnya di rumah, yang jelas uang segitu lebih dari 13 tahun mengumpulkannya," katanya.

Selama ini, ia menghabiskan hidupnya dengan menggembalakan bebek secara berpindah-pindah, dari sawah yang satu ke sawah yang lain.

Profesi itu ia jalani sejak usia belasan tahun, hingga saat ini sudah berlangsung sekitar 50 tahun lebih.

Kini bebek miliknya yang berjumlah sekitar 100an ekor, ia jual sebagai bekal selama menjalankan ibadah haji. Hal itu ia lakukan lantaran khawatir khawatir tidak ada yang merawat bebek-bebek itu.