Dukung Pertanian Organik Nasional, Fakultas Pertanian UNEJ Bekali Mahasiswa Dengan Uji Kompetensi PSKK BNSP

- Jumat, 2 Juni 2023 | 23:11 WIB
Uji Kompetensi Program PSKK BNSP 2023.
Uji Kompetensi Program PSKK BNSP 2023.

Jember, Jatim Hari Ini - Fakultas Pertanian Universitas Jember atau UNEJ Gelar Uji Kompetensi Program PSKK BNSP 2023.

Kegiatan ini dengan menggandeng Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan Lembaga Sertifikasi Profesi Pertanian Organik (LSPPO) dengan tajuk “Skema Fasilitator Bidang Pertanian Organik Tanaman, Fasilitator Bidang Pertanian Organik Ternak dan Asisten Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman”.

Acara ini diikuti oleh mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Jember. Kegiatan tersebut untuk mendukung Gerakan Pertanian Organik Nasional.

Baca Juga: KA Pandalungan Relasi Jember - Jakarta Resmi Beroperasi Tepat di Hari Lahir Pancasila

“Dunia Pertanian sudah terlalu kejenuhan dengan pupuk kimia dan pestisida yang berdampak mencemari lahan dan lingkungan," kata I Nyoman Oka Tridjaja, Ph.D, Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi Pertanian Organik LSPPO Senin pagi (29/05/2023) di Aula Fakultas Pertanian Universitas Jember.

"Dengan organic ini tentu mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini tentu mereka mendapatkan pemahaman dan mereka terbukti mampu untuk melaksanakan kegiatan dalam bidang organic sehingga nantinya dapat mensosialisasikan kepada petani dan pengusaha,” jelasnya.

Lalu dirinya juga menjelaskan tentang agenda pemerintah dalam menggalakkan Pupuk Organik sejauh ini lembaganya selain menangani di bidang kompetensi, lembaganya turut mengkampanyekan kepada masyarakat tentang manfaat penggunaan pupuk organik. Yaitu mengurangi unsur tanah yang berfungsi sebagai pembenahan tanah yang selama ini telah terkontaminasi bahan kimia sehingga unsur haranya berkurang.

“Hal ini untuk mengurangi dampak penggunaan pupuk kimia dan juga mengajak para pelaku usaha menjadi mandiri, pada prinsipnya organic adalah 'dari kita, oleh kita dan untuk kita' jadi mereka dapat memproduksi sendiri tanpa harus membeli produk luar, sehingga secara biaya lebih rendah,” ungkapnya.

Sementara itu, Prof. Sutriono, Dekan Fakultas Pertanian mengatakan urgensi sertifikasi tentang sertifikasi organic ini adalah salah satu output kompetensi mahasiswanya di bidang pertanian organic dan sebagai pendamping ijazah, dimana pendamping ijazah tersebut nantinya akan menjadi ukuran mahasiswa menuju dunia kerja.

Baca Juga: Produk Pupuk Organik Paguyuban Petani Jember Mampu Benahi Konstruksi Tanah Jadi Subur

“Sertifikasi ini bisa lintas prodi, Agronomi, Agrotek kemudian Hama dan Penyakit kemudian ada Peternakan semua masih bisa, karena semua masih dalam lingkup organic, sebab kompetensinya nanti di bidang OPT itu yang terkait tentang hama dan penyakit dan bagaimana membuat organic dengan kotoran hewan? Kenmudian pertanian organic tentang budidaya, nah, prodi yang lain yang tidak masuk disitu itu ada LSPPO yang lain seperti Agribis dan Prodi Penyuluhan,” jelasnya.

Lalu dirinya menambahkan, Program ini akan terus digalakkan untuk memupuk kompetensi mahasiswanya yang akan berdampak pada masa tunggu kelulusan 6 bulan mereka telah mendapatkan pekerjaan atau menciptakan pekerjaan sendiri, hal tersebut merupakan tolok ukur IKU 1.

Lalu dirinya mengungkapkan, ditanya tentang kontribusi mahasiswa dalam mengikuti sertifikasi tersebut tidak ada pungutan biaya, sebab kegiatan tersebut merupakan program kolaborasi dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan Lembaga Sertifikasi Profesi Pertanian Organik (LSPPO).

“Alhamdulillah Fakultas Pertanian mampu mensupport, yang artinya LPSPPO dan BNSP mempunyai anggaran yang dilimpahkan kepada LPSPPO dan kemudian ada pembiayaan yang sangat minim sekali yang disupport oleh Fakultas Pertanian,” ungkapnya.

Halaman:

Editor: Fitroh Kurniadi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X