Lumajang, Jatim Hari Ini - Peminta-minta nampak leluasa berseliweran di sejumlah persimpangan jalan di Kabupaten Lumajang. Utamanya di sekitar lampu merah kota Lumajang.
Praktik meminta-minta itu tidak hanya mengganggu pengguna jalan, tetapi juga membahayakan keselamatan para pengemis dan membuat potret Lumajang cemar.
Dimas Aji Santoso, pria asal Kecamatan Lumajang menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah yang belakangan ini sering menggelar event menarik setiap bulannya.
Baca Juga: Miris, Bocah SD Jadi Pengemis di Jalan Simpang 5 Lumajang
Bahkan tidak sedikit warga kabupaten tetangga berbondong-bondong datang ke Lumajang.
Namun ia menyayangkan banyaknya pengemis yang berkeliaran bebas di persimpangan jalan. Kondisi itu tentu akan berdampak buruk terhadap citra Lumajang.
"Sering ada event tentu bagus, lebih baik lagi pengemis di jalan-jalan itu ditata dulu sebelum menggelar event. Jangan sampai Lumajang jadi surganya pengemis," ucap Dimas kepada jatimhariini.co.id, Selasa (30/5/2023).
Baca Juga: Penertiban Pengemis di Lumajang Tugas Siapa?
Menurutnya, memberi sesuatu kepada pengemis tidaklah jadi soal. Karena memberi merupakan perbuatan mulia.
Sebaliknya, dengan sering memberi kepada pengemis seakan memanjakan mereka dengan kegiatan meminta-mintanya.
"Kalau meminta di tempat lain, masih oke. Tapi ini di tengah jalan, pastinya mengganggu dan membahayakan keselamatan," katanya.
Sementara Wahyudi, warga Kelurahan Jogoyudan Lumajang menambahkan, mereka mengemis karena diduga tidak punya pekerjaan alias pengangguran.
Dengan cara mengemis itulah mereka memperoleh uang dengan gampangnya, sehingga membuatnya malas kerja.
Artikel Terkait
Calon Jemaah Haji Lumajang Akan Berangkat 10 Juni 2023, Ini Pesan Cak Thoriq dan Bunda Indah
Tips Liburan Hemat Lumajang-Banyuwangi-Bali Selama 2 Hari 1 Malam: Berikut Rute, Destinasi, dan Rincian Biaya
Calon Jemaah Haji Lumajang Termuda Berumur 19 Tahun, Tertua 98 Tahun