Madiun, Jatim Hari Ini - Peristiwa kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Saradan - Surabaya, Sabtu malam pukul 21.25 WIB (29/4/2023). Pengendara Honda Beat adu banteng dengan mobil Kijang hingga membuat kedua kendaraan rusak berat.
Mobil Kijang kondisinya penyok di depan dan motor beat hancur berantakan. Sementara saat berita ini ditulis, korban masih dilarikan ke rumah sakit.
Seorang saksi mata bernama Agus Tunggak (45) menyampaikan kabar tepat detik kejadian laka lantas di jalan raya Saradan - Surabaya Kilometer 120.
Baca Juga: Keburu Pulang Sekolah, Siswa SMK di Pacitan Tabrakan dan Meninggal
Agus menuturkan bahwa saat itu kondisi jalan yang sepi dan gelap diduga menjadi salah satu penyebab terjadinya tabrakan maut antara mobil kijang nopol B 7389 LG dan Honda Beat W 2257 NBV tersebut.
Kecelakaan bermula saat mobil kijang melaju kencang dari Surabaya melintasi jalan tepatnya di Desa Sugihwaras Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun. Sementara dari arah berlawanan ada pengendara motor Beat berboncengan.
Kondisi jalan yang sepi dan gelap membuat kedua pengendara tidak mampu menghindar hingga terjadi tabrakan maut tersebut.
Baca Juga: Terobos Palang Pintu, 2 Pelajar SMP di Kendal Tewas Tertabrak Kereta, Ini Kronologinya
Agus Tunggak yang berada di lokasi kejadian mengatakan kalau dirinya langsung menghubungi Kapolres untuk minta bantuan dan mengevakuasi korban
Lebih lanjut Agus menjelaskan kepada jatimhariini.co.id bahwa pengendara sepeda motor Beat kondisinya parah.
“Sepengetahuan saya yang satu luka berat yang satu lagi sangat kritis" tandasnya
Kapolsek Saradan AKP Afin Choirudin setibanya di TKP menyampaikan bahwa kedua korban saat itu juga langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
Artikel Terkait
Madiun Festival 2023, Ada Hiburan Tradisional hingga Kuliner Pecel Pincuk Gratis, Berikut Jadwal 6 Acaranya
3 Bakso Viral di Madiun, Enak Nagih Selalu Ramai, Harganya Murah Tenan Mulai Rp 6 Ribuan Seporsi
Rekomendasi 4 Warung Nasi Pecel Legendaris di Madiun, Kuliner yang Dinobatkan Menjadi Warisan Budaya Tak Benda