Lumajang, Jatim Hari Ini – Tempe Wedok merupakan produk UMKM yang diproduksi di Desa Labruk Kidul, Kecamatan Sumbersuko, Lumajang.
Bisnis tempe ini merupakan bisnis turun-temurun dan pernah mengantarkan pemuda asal Desa Labruk Kidul, Wahyudi Rosad memasuki lima besar kandidat terbaik Pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Jawa Timur 2021 di bidang pangan.
Sejak saat itu, produk Tempe Wedok menjadi lebih dikenal dan bahkan tempat produksinya sering digunakan sebagai tempat KKN mahasiswa asal Jawa Timur.
Mak Khasanah, sebagai pemilik usaha Tempe Wedok mengatakan pengiriman produk Tempe Wedok sudah sampai ke luar kota.
Produk tempe ini dinamakan Tempe Wedok bukan tanpa alasan karena ada sebuah filosofi di balik penamaan tersebut.
Pembungkus tempe yang terbuat dari pelepah pisang diibaratkan sebagai “sewek” dan tali pelepah pisang di bagian tengah diibaratkan sebagai “udet.”
Jadi, tempe tersebut seakan-akan berpakaian seperti perempuan Jawa, maka dinamakan lah sebagai Tempe Wedok. Di mana “wedok” dalam bahasa Jawa memiliki arti perempuan/ wanita.
Selain dibungkus dengan pelepah pisang, Tempe Wedok awalnya juga dibungkus menggunakan daun pisang dan hal tersebut yang menjadi ciri khasnya.
“Kalau sekarang sudah tidak menggunakan daun pisang karena susah mencarinya, saya ganti menggunakan plastik,” tutur Mak Khasanah (21/3/2023).
Mak Khasanah juga memberitahukan informasi saat diwawancarai oleh Tim Jatim Hari Ini (21/3/2023) bahwa dibungkus plastik ataupun daun pisang tidak mempengaruhi rasa dari Tempe Wedok.
Rasa Tempe Wedok lebih gurih jika dibandingkan dengan tempe biasa karena memerlukan waktu yang lebih lama dalam proses penumbuhan spora serta tidak mencampurkan pepaya di dalamnya.
Tempe biasa yang menggunakan pepaya memerlukan waktu empat hari sedangkan Tempe Wedok memerlukan waktu 8 hari hingga dapat dikonsumsi.
Hal tersebut juga menjadi alasan di mana harga Tempe Wedok lebih mahal daripada tempe biasa, yaitu dijual Rp. 4.000,- per bungkus dengan isi 10 biji.
Artikel Terkait
Aksi Maling Sapi di Selok Anyar Lumajang Digagalkan SKD Bersama Polisi
Sebelum Umat Hindu di Lumajang Rayakan Nyepi, 19 Ogoh-Ogoh Diarak
Pantau Hilal di Pantai Mbah Drajid Yosowilangun, LF PCNU Lumajang: Hilal Tidak Terlihat