Sampang, Jatim Hari Ini - Puluhan guru yang tergabung dalam Massa yang mengatasnamakan Forum Guru Honorer (FGH) Lulus Passing Grade pada rekrutmen PPPK 2022 Kabupaten Sampang melakukan aksi demonstrasi ke Kantor Dinas Pendidikan (Disdik), Selasa (21/3/2023).
Aksi tersebut bertujuan untuk meminta Pemkab Sampang dan pihak terkait mempercepat SK Formasi PPPK Kabupaten Sampang untuk kuota tahun 2023.
Zainuddin koordinator aksi juga meminta agar pemerintah segera mengajukan kuota Formasi tahun 2023 minimal sebanyak 519 untuk JF guru.
Selain itu, pemerintah maupun pihak terkait segera meminta maaf secara terbuka kepada 519 guru honorer yang lulus passing grade karena telah menggantung nasibnya.
“Sesederhana ini tuntutan kami, tetapi menjadi sangat pelik bagi mereka yang bekerja tidak pakai hati nurani,” ungkapnya Zainuddin.
Lebih lanjut Zainuddin mengatakan, bahwa guru ini merupakan pahlawan tanpa tanda jasa, slogan yang disematkan kepada profesi guru ini sungguh familiar di telinga masyarakat.
Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang, ujarnya, adalah sebagai representasi negara yang seharusnya lebih peka dalam melihat persoalan guru.
“Mengingat guru merupakan ujung tombak pendidikan, apa arti kepala dinas, kabid bahkan kasie tanpa perjuangan guru yang bersinggungan langsung dengan peserta didik. Harusnya instansi ini mampu menjadi jembatan penghubung antara tuntutan para guru honorer dan pemerintah. Bukan hanya duduk manis seperti orang dungu sembari menunggu instruksi dari penguasa,” tandasnya.
Zainuddin juga menyindir kinerja DPRD Sampang yang menurutnya sangat jauh berbeda dengan isi kampanye-nya, ketika mereka butuh suara sebanyak- banyaknya.
“Seharusnya para guru honorer tidak perlu menunjukkan rasa, sebagai bentuk refleksi dari kekecewaannya, jika para dewan mau bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya. Tetapi pada kenyataannya, 3 kali surat kami meluncur di mejanya, tidak cukup membuat mereka merasa iba,” sesalnya.
Bupati dan Wakil Bupati Sampang juga tidak luput dari kritikan para guru ini. Zainuddin menyebut bahwa Bupati dan Wakil Bupati Sampang yang mereka kira solutif terhadap masalah rakyatnya ternyata sama saja.
“Katanya dari 705 guru yang lulus Passing Grade, pada tahun 2022 akan diusahakan menuntaskan sampai 400 orang dan sisanya akan dituntaskan pada tahun 2023. Nyatanya, sampai hari ini baru 186 orang yang sudah diangkat itupun belum ter-SK. Entah bagaimana nasib 519 lainnya. Setahun lebih kami menunggu kabar baik dari Pemerintah Daerah,” ujarnya.
Artikel Terkait
PWI Sampang Gelar Malam Puncak HPN ke-77 2023 di Pendopo Trunojoyo
Kedatangan Anies Baswedan di Sampang Disambut Hangat Masyarakat Madura
OBH Nata Sampang Beri Penyuluhan Hukum Cegah Kenakalan dan Kriminalitas Anak di Yayasan Tanwirul Islam