Lumajang, Jatim Hari Ini - Gema Suara Pesantren (GSP) merupakan ajang pencarian bakat santri dalam bidang tarik suara yang di gelar di Ponpes Kyai Syarifuddin, Wonorejo Lumajang.
Jika di stasiun TV ada Indonesian Idol, di kalangan santri ada Gema Suara Pesantren tersebut.
Tak kalah dengan ajang-ajang pencarian bakat lainnya, Gema Suara Pesantren dengan ciri khas kepesantrenannya ini pun berlangsung meriah pada Kamis (16/3/2023).
Saat dikonfirmasi Jatimhariini.co.id, penitia penyelenggara GSP, Mahmud Irsyada mengatakan bahwa jika pencarian bakat umumnya membawakan lagu-lagu pop, dangdut dan lain sebagainya, tapi kalo GSP ini beda.
“Lagu-lagu yang dibawakan peserta berupa sholawat dan munajat, diiringi dengan backing vocal dan rebana,” tuturnya.
Gema Suara Pesantren atau lebih dikenal dengan istilah GSP sudah menjadi acara tahunan di Ponpes Kyai Syarifuddin.
Acara ini bisa diikuti oleh semua santri putra Ponpes Kyai Syarifuddin, baik yang masih berada di jenjang Tsanawiyah (SMP), Aliyah (SMA) maupun Mahasiswa.
Peserta terbatas hanya santri putra karena menimbang nilai-nilai kepesantrenan yang harus tetap dijaga.
“Kebetulan malam ini merupakan babak final yang diadakan di tahun 2023, dan pesertanya berasal dari jenjang Tsanawiyah tiga orang dan dari jenjang Aliyah satu orang,” tutur Mahmud.
Untuk babak ini, ujar Mahmud mungkin ada yang sedikit special, berkenaan dengan tempat, penonton, dan tamu-tamu undangan.
“Pada babak penyisihan dan semifinal hanya ditonton santri putra saja, namun untuk sekarang dihadiri juga oleh seluruh santri baik putra atau putri yang jumlahnya ratusan,” ungkap Mahmud.
“Babak final dibuat lebih meriah dari babak sebelumnya, selain bertujuan untuk menguji mental peserta, juga dijadikan sebagai hiburan santri dan para Kyai dari kesibukan belajar mengajar,” imbuhnya.
Labih khusus Mahmud menjelaskan tujuan yang diharapkan dengan diadakannya acara GSP adalah untuk bisa membudayakan sholawat seperti lagu-lagu yang sedang viral.
Untuk itu tiap-tiap acara pesantren lebih-lebih sholawat, dipublikasi secara serius di akun media sosial yang ada.
Artikel Terkait
Pemkab Lumajang Sampaikan Lemahnya Penanganan Warga Disabilitas Pada Komite Nasional
Alka Cafe Lumajang, Sensasi Menikmati Kuliner Ditemani Sunset, Cocok Buat Bukber Estetik dan Romantis
Kendaraan ODOL yang Dikeluhkan Warga Pronojiwo Bakal Ditindak Sat Lantas dan Dishub Lumajang