Nganjuk, Jatim Hari Ini - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nganjuk menggelar rapat paripurna bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk pada Rabu (15/3/2023), bertempat di Ruang Sidang DPRD Kabupaten Nganjuk.
Agenda rapat tersebut yakni mendengarkan penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Nganjuk tahun anggaran 2023.
Rapat tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Nganjuk Raditya Haria Yuangga.
Turut hadir dalam rapat tersebut diantaranya Plt. Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Nganjuk, Forkopimda Kabupaten Nganjuk, dan OPD.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Nganjuk Raditya Haria Yuangga dalam kesempatannya menuturkan, LKPJ tahun 2022 ini merupakan laporan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Nganjuk tahun 2018-2023, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2022, serta APBD tahun 2022 berikut perubahannya.
“Kami baru menerima laporannya. Nanti kita pelajari dengan badan anggaran, kita bahas terkait LKPJ Bupati Nganjuk. Selanjutnya kita tindak lanjuti,” ungkap Yuangga biasa disapa pada jatimhariini.co.id.
Sementara itu, menyikapi LKPJ Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, mengatakan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nganjuk selama tahun 2022 yakni sebesar 30 triliun.
“Sedangkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nganjuk, pada tahun 2022 sebesar 4,84 persen,” tutur Kang Marhaen sapaan akrab Plt. Bupati Nganjuk.
Dikatakan Kang Marhaen, berbagai capaian Indikator Kinerja Daerah (IKD) yang merupakan gabungan dari Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Sasaran (IKS) yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2021-2026, seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pertumbuhan ekonomi, inflasi, indeks reformasi birokrasi, tingkat pengangguran terbuka, nilai tukar petani hingga indeks ketahanan pangan.
“IPM Kabupaten Nganjuk pada tahun 2021 sebesar 71,97 persen. Sementara pada tahun 2022 sebesar 72,93. Alhamdulillah Kabupaten Nganjuk melampui standar world bank sebesar 72 persen,” tutur Kang Marhaen.
Sementara untuk inflasi tahun 2022 terkoreksi positif sebesar 5,76 persen. Angka itu jauh lebih baik dari Provinsi Jawa Timur.
Angka kemiskinan di Kabupaten Nganjuk ini juga mengalami penurunan, pada tahun 2021 sebesar 11,80 persen dan pada tahun 2022 turun menjadi 10,70 persen.
“Alhamdulillah Nganjuk juga tidak punya kemiskinan ekstrem,” jelas Kang Marhaen.
Tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Nganjuk pada tahun 2022 juga mengalami penurunan dari 4,80 persen menjadi 4,60 persen.
“Hampir semua pencapaian kita melampaui target, kita patut bersyukur akan hal itu,” tandas Marhaen. ***
Artikel Terkait
Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia Kabupaten Nganjuk, Bantu Sembako HIngga Bedah Rumah
Penggali Sumur di Nganjuk Ditangkap Polisi Karena Ini
Dianggap Tidak Sesuai Permohonan,Namun Pembangunan Semantok Diharapkan Bawa Multi Efek bagi Masyarakat Nganjuk