Nganjuk ,Jatim hari ini - Waduk Semantok Diharapkan Bawa Multi Efek bagi Masyarakat Nganjuk. Seperti yang diungkap Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Roberth Rouw.
Roberth Rouw mengatakan pembangunan Bendungan Semantok di Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, akan membawa manfaat besar bagi masyarakat Nganjuk dan sekitarnya.
Selain untuk memenuhi kebutuhan air baku bagi masyarakat, bendungan tersebut juga berguna mengatasi banjir terangnya kepada Jatim hari ini.co.id Rabu, (15/03/2023).
"Pertama, waduk ini akan mengatasi banjir di daerah sini. Kedua, bisa menjadi air baku untuk masyarakat. Berikutnya, bisa menjadi solusi kalau terjadi kekeringan bisa disalurkan ke persawahan. Sekitar 1900 hektare yang akan dialiri untuk petani agar produktivitas petani tidak terganggu kalau nanti musim kemarau," ujar Roberth .
Selain manfaat utama tersebut, Ketua Fraksi Partai NasDem DPR itu juga berharap ke depan Bendungan Semantok bisa dioptimalkan menjadi tempat rekreasi dan olahraga.
Roberth meminta pemerintah daerah setempat menata Bendungan Semantok dengan baik agar terlihat lebih bagus. Perawatan bendungan juga harus dioptimalkan, karena bendungan ini juga teraliri air dari Sungai Semantok yang tentu akan membuat sedimentasi.
"Hutannya juga harus dijaga. Maka tadi kami meminta reboisasi di aliran sungainya. Ini juga harus dilakukan pemerintah daerah, supaya kedepannya waduk ini betul-betul bukan cuma sampai 10 tahun atau 20 tahun, tapi bisa terus membawa manfaat bagi masyarakat Nganjuk," pungkas Legislator NasDem dari Dapil Papua itu.

Pembangunan Tidak Sesuai Pengajuan
Pembangunan Bendungan Semantok merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN). Sejak semantok di resmikan presiden Jokowi hingga saat sekarang berbagai permasalahan timbul.
Menurut salah salah satu pengurus Forum Peduli Sumberdaya Air, Moch Supriatin yang akrab dipanggil Blawong menjelaskan bahwa Bendungan Semantok itu sudah tidak sesuai dengan permohonan awal yang dajukan.
“Terbukti tidak adanya saluran dari bendungan semantok ke saluran induk Widas Utara, dan dalam pelaksanaan beberapa intake pembangunannya terlalu tinggi sekitar 14 meter. Jadi di sini jelas bahwa air dari bendungan semantok bisa digunakan untuk mengairi para petani pemohon bendungan setelah tinggi air di atas 14 meter. Ini sangat merugikan bagi para petani pemohon gagal panen mengingat kalau waktu emergensi/ betatan tidak bisa di manfaatkan. Air bendungan untuk petani yg membutuhkan sesuai permohonan awal kita ajukan, kita minta pembangunan intak itu di atas dasar waduk dengan tinggi 3 meter ( pengambilan bawah) dan ini untuk kebutuhan emergensi/ betatan sesuai kebutuhan petani, serta memperpanjang sedimentasi bendungan," ungkap Blawong
Lebih lanjut Blawong mengaku sangat kecewa dengan pembangunan Bendungan Semantok ini, yang menurutnya tidak mempertimbangkan rekomendasi dari Kementerian yang menyebutkan pembangunan Bendungan Semantok bertujuan untuk menampung airirigasi.
“Namun fakta di lapangan jauh dari permohonan masyarakat petani pemohon 7000 KK. Realitanya adanya pembangunan intake 1 yang mengairi baku sawah 387 hektar dan intake 2 mencakup untuk pengairan lahan baku sawah 1407 hektar dan yang lahan baku sawah 3242 ha dialiri dari saluran Semantok"tegasnya.
Artikel Terkait
Eigenrichting, Tindakan Polres Nganjuk Sudah Tepat
Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia Kabupaten Nganjuk, Bantu Sembako HIngga Bedah Rumah
Penggali Sumur di Nganjuk Ditangkap Polisi Karena Ini