Kediri, Jatim Hari Ini – Dalam menyambut pelaksanaan Kurikulum Merdeka yang akan dimulai pada tahun ajaran 2023 mendatang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri berkomitmen mulai dari satuan pendidikan tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga tingkat tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Di tahun ajaran 2022-2023 kemarin, kita berkomitmen di mandiri belajar. Artinya, kita masih menggunakan kurikulum 13. Namun, beberapa komponen dari Kurikulum Merdeka sudah kita masukkannya,” ucap Plt. Kepala Dinas Pendidikan, Mokhamat Muhsin melalui Kabid SMP, Dr. Nur Miftahul Fuad,M.Pd.
Diantaranya komponen pembelajaran diferensiasi dan penguatan projek profil Pancasila, dan hingga saat ini masih berjalan mulai dari kelas 1, IV dan VII. Karena ini adalah opsi dari Kementrian Pendidikan yang kita pilih.
Di tahun ajaran baru bulan Juli 2023 mendatang kita sudah berubah, dari mandiri belajar ke mandiri berubah.
“Artinya, kita sudah mengimplementasikan 100 persen dari Kurikulum Merdeka secara penuh. Mulai dari struktur jam pembelajaran, capaian pembelajaran hingga alokasi P5 (Projek Penguatan Profil Pembelajaran Pancasila),” ucapnya.
Maka dari itu, papar Fuad, kita perlu lakukan penyiapan mulai dari level Dinas Pendidikan yang sudah melakukan pelatihan dengan nama ‘Pelatihan Kadiri Mekar’. Yakni Kabupaten Kediri Menyambut ‘Merdeka Belajar’.
“Dalam pelatihan Kediri Mekar diikuti 1000 guru, setiap mata pelajaran (mapel) dari masing-masing sekolah baik negeri maupun swasta tingkat SMP di seluruh Kab Kediri, dan wakil kepala sekolah juga kita latih. Dan selain itu, setiap sekolah kami minta untuk memberikan pelatihan mandiri untuk guru-gurunya,” paparnya.
Jadi, dengan diadakannya pelatihan Kediri Mekar tersebut diharapkan ketika mereka kembali ke sekolah bisa membangun iklim kurikulum merdeka tidak sekedar ganti nama.
“Maka dari itu Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri menargetkan 100% satuan pendidikan sudah bisa melaksanakan kurikulum merdeka,” ucapnya.
Fuad menambahkan, penerapan dari kurikulum merdeka pada siswa adalah menitikberatkan pada pewujudan profil pelajaran Pancasila. Yaitu, beriman dan bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa, gotong royong, berkebhinekaan global, kemandirian, berpikir kritis dan kreatif.
“Jadi dalam pembelajaran kurikulum merdeka tidak hanya meluluh pada akademik semata, melainkan juga pengembangan potensi anak. Selain itu juga mengakomodir perbedaan minat, perbedaan kesiapan anak dan perbedaan gaya belajar,” tambahnya.
Terpisah, rencana penerapan kurikulum merdeka pada tahun ajaran baru 2023 mendatang disambut baik oleh pihak lembaga pendidikan di Kabupaten Kediri. Dan pihak lembaga pun sudah mempersiapkannya, mulai dari tenaga pendidik maupun sarana pendukung lainnya.
Salah satunya SMP Negeri 1 Gurah Kab. Kediri, yang mana, pihak lembaga tersebut sudah mempersiapkannya.
“Tahun ajaran baru 2023 mendatang sudah disepakati menggunakan Kurikulum Mandiri Berubah dengan basis Kurikulum Merdeka,” ujar Fadli S.Pd., Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Gurah Kabupaten Kediri.
Sedangkan untuk persiapannya, sambung Fadli, sejak dua tahun silam pihak Kementrian Pendidikan sudah menyediakan aplikasi PMM (Platform Merdeka Mengajar).
Dalam platform tersebut sudah difasilitasi baik kebutuhan siswa maupun kebutuhan guru.
Dalam arti, kebutuhan siswa yaitu kebutuhan dalam pembelajaran, sedangkan untuk kebutuhan guru yaitu kebutuhan dalam meningkatkan kompetensi, yang diantaranya adalah pelatihan.
“Jadi pada prinsipnya, di tahun ajaran baru 2023, sudang menggunakan Kurikulum Mandiri Berubah dengan basis Kurikulum Merdeka. Sedangkan saat ini berjalan menggunakan Kurikulum Mandiri Belajar dengan basis Kurikulum 13,” terang Fadli, pada jatimhariini.co.id.
Sedangkan untuk persiapannya, papar Fadli, meskipun SMPN 1 Gurah adalah sekolah penggerak, tapi belum pernah difasilitasi oleh pihak Kementrian, yang berkaitan dengan peningkatan mutu pendidik, yakni pelatihan atau yang lainnya. Maka dari itu kita pelatihanya pembelajarannya melalui PMM tersebut.
“Maka dari itu kita melihatnya dari SIMPKB (Sistim Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) melalui PMM. Dan semua guru punya pintu masuk ke aplikasi tersebut,” paparnya.
SIMPKB merupakan salah satu layanan yang digunakan oleh Kemendikbud guna melakukan manajemen pengembangan keprofesian dan berkelanjutan pada Guru dan Tenaga Kependidikan dalam naungan Kemendikbud.
Lebih lanjut Fadli menegaskan, bahwasanya semua guru di SMPN 1 Gurah sudah melakukan aktivasi di SIMPKB, termasuk guru P3K maupun guru tidak tetap yang sudah terdaftar di data base Dapodik (Data Pokok Pendidikan).
“Maka dari itu, bila kegiatan zoom atau pelatihan diklat online dari Kementerian teman-teman saya paksa untuk mengikutinya. Karena itu merupakan bagian dari persiapan secara mandiri,” tandasnya.
Adapun ciri dari Kurikulum Mandiri Berubah berbasis Kurikulum Merdeka adalah pembelajaran berdiferensiasi. Yakni guru melayani murid sesuai dengan keberagaman masing-masing siswa.
“Maka dari itu, SMPN 1 Gurah mengambil langkah salah satunya adalah murid yang masuk akan kami lakukan tes psikologi terlebih dulu. Tujuannya untuk mendeteksi kemampuan anak, karena tipe belajar anak itu ada 3, yaitu kinestetik, tipe visual dan tipe auditori. Dan ini pasti ada di tiap kelas,” urai Fadli
Maka dari itu, tambah Fadli, masing-masing guru harus mempunyai khasanah metode mengajar untuk memenuhi tiga tipe tersebut.
“Jadi, pada Kurikulum Merdeka setiap guru saat masuk kelas sudah menguasai tiga tipe tersebut,” pungkasnya. ***
Artikel Terkait
57 Kades di Kabupaten Kediri Diambil Sumpah, Ini Pesan dan 'Warning' Mas Dhito
Akhirnya Pelaksana Pembangunan JBN Kediri Lakukan Penambalan Jalan Berlubang
Dahar Durian, Akan Dijadikan Mas Dhito Sebagai Agenda Tahunan Pemkab Kediri