Bondowoso, Jatim Hari Ini - Ternyata sebelum Ijen menyandang gelar "Situs Global Geopark” butuh proses yang cukup panjang.
Ijen diakui menjadi salah satu Global Geopark di Indonesia oleh UNESCO pada Mei 2023 lalu.
Melansir dari Bapenda Bondowoso, sebelum melihat dinamika proses pelabelan Ijen Global Geopark, perlu diketahui bahwa Geopark atau taman bumi adalah sebuah wilayah geografi tunggal atau gabungan, yang memiliki Situs Warisan Geologi (Geosite) dan bentang alam yang bernilai, terkait aspek Warisan Geologi (Geoheritage), Keragaman Geologi (Geodiversity), Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas), dan Keragaman Budaya (Cultural Diversity), serta dikelola untuk keperluan konservasi, edukasi, dan pembangunan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan.
Baca Juga: Sempat Disekap dan Diancam Dibunuh, Ternyata Ini Latar Belakang Kasus KDRT yang Viral di Lumajang
Pada tahun 2020 merupakan permulaan pengajuan nama calon anggota Jaringan Geopark Internasional pada Unesco Global Geopark (UGG) dengan nama Ijen aspiring Unesco Global Geopark (aUGGp).
Aspiring Geopark mengusung tema tentang Danau Kawah Gunung Api Terasam dan pesona Blue Fire yang dimiliki oleh Kawah Ijen, serta hubungannya dengan unsur biologi dan budaya di sekitarnya.
Baca Juga: Pawai Kirab Atlet Kabupaten Sampang, disambut Hangat Oleh Bupati Sampang di Pendopo Trunojoyo.
Ijen aUGGp berfungsi sebagai area pemanfaatan konservasi, edukasi, dan geotourism yang melibatkan partisipasi penuh masyarakat lokal.
Pengajuan tersebut atas dasar Keputusan Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) yang menetapkan Ijen aUGGp sebagai Geopark Nasional pada 30 November 2018.
Ijen aUGGp terletak di ujung timur Pulau Jawa. Kawasan bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Situbondo, bagian timur dengan Selat Bali, bagian selatan dengan Samudera Hindia, dan bagian barat dengan Kabupaten Jember.
Secara administratif, letak Ijen aUGGp meliputi Dua (2) Kabupaten, yaitu Banyuwangi dan Bondowoso dengan luas wilayah 4.723 km2. Ijen aUGGp memiliki garis pantai terpanjang di Jawa Timur, yaitu 175,8 km sehingga menghasilkan sumberdaya kelautan dan perikanan yang melimpah.
Ijen aUGGp terbagi atas kawasan dataran rendah dan dataran tinggi. Kawasan dataran rendah merupakan area pertanian, terutama penanaman padi yang telah lama dikenal sebagai Daerah Lumbung Beras di Provinsi Jawa Timur.
Baca Juga: Salah Satu Oknum DPRD Sampang Ditetapkan Sebagai Tersangka, Diduga Kasus Pencemaran Nama Baik
Kompleks Gunung Ijen Purba yang terletak pada kawasan dataran tinggi mendominasi topografi kawasan ini. Bentangan kaldera sejauh 20 km membuat kawasan ini berpagar Pegunungan dengan dominasi potensi Gunung Ijen yang paling dikenal dengan fenomena geologi Blue Fire dan Air Danau Kawah Terasam di dunia.***
Artikel Terkait
Dua Maling Motor Asal Kalitapen Bondowoso ditangkap Resmob Polres Situbondo
Siswi At Taqwa Bondowoso Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Saat Berangkat Sekolah
Khofifah Ziarah ke Makam Petinju Bondowoso yang Meninggal Saat Bertanding di Porprov Jatim 2023